Sukabumi (Antara Megapolitan) - Ratusan warga di Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat memanfaatkan mobil jemput bola (Jempol) untuk membuat KTP elektronik yang disiapkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat.
"Mobil Jempol ini kami siagakan untuk membantu warga yang ingin membuat e-KTP yang beroperasinya tidak hanya pada hari kerja saja, tetapi pada hari libur pun tetap beroperasi," kata Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Iskandar di Sukabumi, Sabtu.
Ternyata progam yang diluncurkan tersebut disambut oleh warga, seperti yang dilakukan hari ini Sabtu, (27/8) mobil Jempol tersebut membuka pos pelayanan e-KTP di halaman depan Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah di Kelurahan Karamat.
Pada kegiatan ini, ratusan warga yang belum memiliki e-KTP mendatangi mobil tersebut untuk melakukan perekaman identitas kependudukannya. Adapun warga yang datang lebih dari 280 orang. Kebanyakan dari mereka merasa khawatir akan kesulitan melakukan berbagai hal karena tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK).
Menurutnya, dengan progam jemput bola ini akan mempermudah warga yang ingin mengurus surat indentitas kependudukannya, karena jika hari kerja biasanya mereka terhambat oleh kerjanya.
Selain ke permukiman, mobil Jempol ini juga datang ke berbagai sekolah dan pabrik dengan tujuan menjaring warga yang sudah wajib ber-KTP tetapi belum membuatnya.
"Kami targetkan hingga akhir tahun 99,9 persen warga wajib ber-KTP sudah memiliki e-KTP, untuk mempermudah mereka dalam mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara," tambah Iskandar.
Sementara, Camat Gunungpuyuh, Fajar Rajasah mengatakan kecamatan yang dipimpinnya ini sendiri menduduki posisi kedua jumlah warga yang belum masuk mempunyai e-KTP.
Lanjut dia, jumlah penduduk di Kecamatan Gunung Puyuh sebanyak 46.911 jiwa, dari jumlah tersebut sekitar 33 ribu masuk dalam kategoru warga wajib ber e-KTP.
"Ada sekitar 500 orang lagi yang belum membuat e-KTP dan kami targetkan hingga berakhir masa pembutan 31 September 2016 seluruh warga di sini sudah memiliki kartu identitas tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Mobil Jempol ini kami siagakan untuk membantu warga yang ingin membuat e-KTP yang beroperasinya tidak hanya pada hari kerja saja, tetapi pada hari libur pun tetap beroperasi," kata Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Iskandar di Sukabumi, Sabtu.
Ternyata progam yang diluncurkan tersebut disambut oleh warga, seperti yang dilakukan hari ini Sabtu, (27/8) mobil Jempol tersebut membuka pos pelayanan e-KTP di halaman depan Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah di Kelurahan Karamat.
Pada kegiatan ini, ratusan warga yang belum memiliki e-KTP mendatangi mobil tersebut untuk melakukan perekaman identitas kependudukannya. Adapun warga yang datang lebih dari 280 orang. Kebanyakan dari mereka merasa khawatir akan kesulitan melakukan berbagai hal karena tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK).
Menurutnya, dengan progam jemput bola ini akan mempermudah warga yang ingin mengurus surat indentitas kependudukannya, karena jika hari kerja biasanya mereka terhambat oleh kerjanya.
Selain ke permukiman, mobil Jempol ini juga datang ke berbagai sekolah dan pabrik dengan tujuan menjaring warga yang sudah wajib ber-KTP tetapi belum membuatnya.
"Kami targetkan hingga akhir tahun 99,9 persen warga wajib ber-KTP sudah memiliki e-KTP, untuk mempermudah mereka dalam mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara," tambah Iskandar.
Sementara, Camat Gunungpuyuh, Fajar Rajasah mengatakan kecamatan yang dipimpinnya ini sendiri menduduki posisi kedua jumlah warga yang belum masuk mempunyai e-KTP.
Lanjut dia, jumlah penduduk di Kecamatan Gunung Puyuh sebanyak 46.911 jiwa, dari jumlah tersebut sekitar 33 ribu masuk dalam kategoru warga wajib ber e-KTP.
"Ada sekitar 500 orang lagi yang belum membuat e-KTP dan kami targetkan hingga berakhir masa pembutan 31 September 2016 seluruh warga di sini sudah memiliki kartu identitas tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016