Bogor, 1/8 (ANTARA) - Sebanyak 147 orang masinis dan asisten masinis kereta api yang bertugas di jalur Selatan menjalani tes urin di Stasiun Besar Bogor, Rabu, untuk memastikan tidak ada masinis yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

"Tes urin ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan pelayanan PT KAI dalam keselamatan penumpang," kata Kepala Stasiun Besar Bogor, Eman S.

Eman mengatakan terdapat 147 orang masinis dan asisten masinis yang bertugas di jalur Selatan antara lain Stasiun Depok dan Stasiun Besar Bogor.

Pemeriksaan tes urin yang dilakukan Rabu mulai pukul 09.00 WIB itu sebagai langkah nyata PT KAI dalam rangka meningkatkan pelayanan Kereta api Listrik (KRL), katanya.

Pemeriksaan tes urin ini adalah untuk pertama kalinya yang diselenggarakan PT KAI dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional.

"Tes urine ini perdana kita lakukan, tapi kita akan ada pemeriksaan rutin setiap hari di pos kesehatan stasiun. Jadi setiap mau berangkat jalan masinis dan asisten masinis harus diperiksa dulu kesehatannya," kata Eman.

Sementara itu, Junior Manager Bagian Kesehatan Daop I PT KAI, Agus A mengatakan, ini merupakan hari ketiga pelaksanaan tes urin.

"Hari pertama digelar di Stasiun Jatinegara, dilanjutkan hari kedua di Stasiun Tanah Abang. Total di Tanah Abang sudah 48 orang lebih masinis yang menjalani pemeriksaan," katanya.

Selain tes urin, juga dilakukan tes rambut, dimana rambut masing-masing masinis digunting sedikit untuk diambil sampel dan akan diuji di laboratorium.

"Selain tes urin kita melakukan tes rambut. Ini untuk lebih mengintensifkan pemeriksaan kondisi masinis sehingga benar-benar bebas narkoba dan tidak dapat dimanipulasi hasil tesnya," katanya.

Agus mengatakan, tes urin akan dilakukan untuk semua masinis dan asisten masinis PT KAI yang jumlahnya 462 orang.

Selama tiga hari pemeriksaan lanjut Agus, belum ditemukan adanya masinis yang positif narkoba.

"Sampai tiga hari ini hasilnya masih negatif. Kalau nanti ada yang positif, sanksinya masinis itu tidak diperbolehkan jalan," katanya.


Laily R

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012