Banyak kejadian tidak menyenangkan tatkala kita mempekerjakan tukang bangunan.

Alih-alih dapat terbantu oleh jasa mereka dalam merehabilitasi rumah atau kantor, ternyata kita malah direpotkan oleh sikap dan perilaku tidak bertanggung jawab oleh tukang bangunan.

Memang tidak semua tukang bangunan berperilaku buruk. Pasti banyak tukang yang benar-benar bertanggung jawab, profesional, bahkan berani ganti rugi atas layanan jasa yang dikeluhkan pemberi kerja.

Baca juga: Kementerian PUPR gencarkan "Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas"
 
Tukang, kerja atau main hp? Perhatikan hasil kerjanya, ada keramik, ada semen acian?. (ANTARA/HO).

Namun diantara kita pernah mengalami tukang yang kabur sebelum pekerjaan selesai padahal mereka sudah dibayar, tidak rapi dalam pekerjaannya, tidak menyelesaikan pekerjaan sebagaimana surat perintah kerja.

Baca juga: Lampung Bangun 162 Rumah Untuk Nelayan Di Pesisir Barat Dan Mesuji

Tukang dari luar kota pun belum tentu lebih bagus dan murah, malah merepotkan dan membebani, dengan menyediakan tempat menginap beserta fasilitasnya. Pur, tukang dari Jawa Tengah serta Mon, Blek, dan Enda dari Jawa Barat, merupakan sekawanan tukang yang membuat citra tukang menjadi buruk lantaran tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai surat perintah kerja. Dua di antara mereka mundur di tengah jalan karena ada pekerjaan di tempat lain, dua lainnya kabur diam-diam dan mengendap-endap seperti pencuri.
 
Tukang sedang apa? (ANTARA/HO).

Untuk itu perlu berhati-hati mencari tukang dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Kenali benar latar belakang, kapasitas, pengalaman tukang yang akan kita pekerjakan. Buat perjanjian tertulis bermaterai mengenai apa saja bidang pekerjaan dan nama serta alamat lengkap tukang. Selain itu juga pastikan bila terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, apa solusinya.

Baca juga: Pemkab Bekasi mulai bangun rumah korban banjir Sungai Citarum

2. Bila menggunakan tukang dengan sistem borongan pastikan hak dan kewajiban masing-masing pihak secara rinci. Bila menggunakan tukang dengan bayaran harian, buat tukang merinci jadwal kerja harian mereka.

3. Hindari tukang dari luar daerah, kecuali kita mengenal benar-benar mereka. Gunakan saja jasa tukang dari daerah sekitar agar bila terjadi hal yang tak diinginkan dapat segera ditemui.
 
Hasil pengecatan yang kurang baik di sisi kanan. (ANTARA/HO)

4. Pastikan tukang terikat penyelesaian pekerjaan dengan baik.

5. Tak perlu menyediakan tempat penginapan, menyediakan makanan dan minuman, atau keperluan pribadi tukang, serta fasilitas lain yang justru merepotkan dan membebani.

6. Awasi pekerjaan sebaik-baiknya agar tukang fokus pada tugas dan tanggung jawabnya.

7. Berikan apresiasi berupa tambahan pendapatan bagi tukang yang bekerja dengan profesional dan baik, serta langsung atau jangan ragu berhentikan tukang menggunakan yang kurang baik cara kerjanya.

Tukang bangunan semestinya membantu pemberi kerja sebaik-baiknya, bukan malah mengecewakan dengan sikap dan perilaku tak terpuji.*

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023