Karawang, 29/7 (ANTARA) - Tim gabungan yang mengevakuasi paus terdampar di Pantai Tanjungpakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akhirnya berhasil melepas paus berbobot sekitar 2,5 ton itu ke laut yang lebih dalam sejarak sekitar 8 mil dari bibir pantai, Sabtu.
"Paus itu sengaja dilepas ke perairan yang lebih dalam dengan cara dikawal dan ditarik, agar tidak kembali lagi ke perairan dangkal," kata Koordinator Jakarta Animal Aid Network (JAAN) "Iben" Benvika, kepada ANTARA, di Karawang.
Dalam proses evakuasi itu, paus jenis "Sperm Whale" tersebut digiring ke perairan lebih dalam secara estafet. Setelah berhasil diikat dengan dibantu sebuah jaring ukuran besar, paus itu selanjutnya ditarik dengan menggunakan kapal Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) menuju perairan yang lebih dalam.
Menurut Benvika, proses penarikan paus itu sendiri berlangsung sangat lambat, karena disesuaikan dengan kondisi paus yang saat itu kondisinya cukup lelah setelah terdampar di Pantai Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, sejak Rabu (25/7).
"Kondisi paus terlihat cukup lelah, dengan bernafas setiap 20 detik sekali. Jadi penarikan paus menuju perairan yang lebih dalam berjalan pelan," katanya.
Dikatakannya, paus yang panjangnya sekitar 12-13 meter itu tepat sampai di perairan lebih dalam sekitar pukul 16.00 WIB, setelah sebelumnya tim gabungan Kopassus, Pasukan Katak Marinir, JAAN, Tagana, dan Sagara, mengikat paus itu sekitar pukul 13.30 WIB.
Ia mengaku proses evakuasi paus ke perairan lebih dalam itu cukup lancar dan tidak terjadi kendala berarti, berkat kerja sama tim gabungan yang sangat baik.
Proses evakuasi paus yang terdampar itu sendiri sudah dilakukan tim gabungan sejak Kamis (26/7), setelah paus itu ditemukan terdampar di perairan dangkal Pantai Tanjungpakis, Rabu (25/7).
Atas keberhasilan evakuasi itu, tim gabungan mengaku cukup gembira setelah proses evakuasi pada beberapa hari sebelumnya selalu gagal.
Ali K
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Paus itu sengaja dilepas ke perairan yang lebih dalam dengan cara dikawal dan ditarik, agar tidak kembali lagi ke perairan dangkal," kata Koordinator Jakarta Animal Aid Network (JAAN) "Iben" Benvika, kepada ANTARA, di Karawang.
Dalam proses evakuasi itu, paus jenis "Sperm Whale" tersebut digiring ke perairan lebih dalam secara estafet. Setelah berhasil diikat dengan dibantu sebuah jaring ukuran besar, paus itu selanjutnya ditarik dengan menggunakan kapal Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) menuju perairan yang lebih dalam.
Menurut Benvika, proses penarikan paus itu sendiri berlangsung sangat lambat, karena disesuaikan dengan kondisi paus yang saat itu kondisinya cukup lelah setelah terdampar di Pantai Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, sejak Rabu (25/7).
"Kondisi paus terlihat cukup lelah, dengan bernafas setiap 20 detik sekali. Jadi penarikan paus menuju perairan yang lebih dalam berjalan pelan," katanya.
Dikatakannya, paus yang panjangnya sekitar 12-13 meter itu tepat sampai di perairan lebih dalam sekitar pukul 16.00 WIB, setelah sebelumnya tim gabungan Kopassus, Pasukan Katak Marinir, JAAN, Tagana, dan Sagara, mengikat paus itu sekitar pukul 13.30 WIB.
Ia mengaku proses evakuasi paus ke perairan lebih dalam itu cukup lancar dan tidak terjadi kendala berarti, berkat kerja sama tim gabungan yang sangat baik.
Proses evakuasi paus yang terdampar itu sendiri sudah dilakukan tim gabungan sejak Kamis (26/7), setelah paus itu ditemukan terdampar di perairan dangkal Pantai Tanjungpakis, Rabu (25/7).
Atas keberhasilan evakuasi itu, tim gabungan mengaku cukup gembira setelah proses evakuasi pada beberapa hari sebelumnya selalu gagal.
Ali K
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012