Institut Agama Islam (IAI) Tazkia mengukuhkan Prof Dr Muhammad Syafii Antonio MEc sebagai guru besar dalam bidang ilmu Ekonomi Islam di Auditorium Al Hamra, Kampus IAI Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Rektor IAI Tazkia Dr Ardhariksa Zukhruf Kurniulloh dalam sambutannya mengungkapkan pengukuhan itu menjadikan Prof Dr Muhammad Syafii Antonio MEc sebagai guru besar pertama di IAI Tazkia.

"Institut Tazkia mendapat anugerah yang luar biasa dengan dikukuhkannya Muhammad Syafii Antonio sebagai guru besar pertama di IAI Tazkia bidang ekonomi syariah yang benar-benar ahli dalam bidangnya dan tidak perlu diragukan lagi ketokohannya baik nasional maupun di kancah internasional," kata Ardhariksa.

Baca juga: Ardhariksa Zukhruf Kurniullah jadi Rektor Institut Tazkia 2023-2027

Menurutnya, tahun ini IAI Tazkia akan kembali mengukuhkan tiga guru besar, sehingga diharapkan institusi yang yang ia pimpin berubah status menjadi universitas.

Senat Akademik IAI Tazkia meyakini Muhammad Syafii Antonio yang merupakan pendiri Tazkia akan terus berkontribusi lebih besar bagi kemajuan ilmu dan pendidikan syariah dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Muhammad Syafii Antonia telah menjadi dosen tetap di IAI Tazkia lebih dari 20 tahun serta telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam bidang ilmunya usai ikut membangun ekosistem ekonomi syariah sejak tahun 1990-an.

Baca juga: Institut Tazkia mulai seleksi bakal calon rektor periode 2023-2027

Dalam pidato pengukuhannya, Muhammad Syafiin Antonio menyampaikan orasi berjudul Model Leadership ProLM dan Tantangan Sumber Daya Manusia Bisnis Syariah di Era Digital.

Dia mengungkapkan urgensi ProLM Wisdom pada era digital dan internet of thing merupakan fenomena paling kompleks dan menantang, tidak hanya dalam bidang bisnis tapi juga pada hampir seluruh aspek.

"Proses digitalisasi dan praktik online pada banyak lini kehidupan telah mengubah pola produksi, distribusi, pembiayaan, pemasaran, bahkan cara konsumsi dan gaya hidup manusia modern. Era ini ditandai dengan proses disrupsi pada hampir semua lini industri ditandai perubahan aplikasi teknologi yang super cepat," katanya. 

Menurutnya, ekosistem bisnis syariah sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa telah berdampak pada perubahan yang sangat cepat setidaknya dalam satu dekade terakhir, sehingga pelaku bisnis berbasis syariah perlu cepat menyesuaikan diri.

Baca juga: Pemkot Bogor gandeng IAI Tazkia sasar tiga bidang pengembangan ekonomi syariah

"Tidak tergantung pada perlindungan pemerintah semata. Bisnis berbasis syariah harus mampu memanfaatkan momentum ledakan digital ini agar melaju di jalur utama, melalui inovasi dan terobosan kreatif tanpa kehilangan jati diri dan nilai mulia," katanya.

Sehingga, lanjutnya, kesiapan sumber daya manusia akan menjawab seluruh tantangan yang ada dalam bisnis berbasis syariah. Jika sumber daya manusia memiliki visi yang kuat, berwawasan global, talenta dan skill tinggi serta berakhlak mulia, maka bisnis syariah akan tumbuh di Indonesia.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023