Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai awal 2023 berkomitmen meningkatkan fungsi pengawasan terhadap harga bahan kebutuhan pokok sebagai upaya mengendalikan laju inflasi.
"Kegiatan monitoring secara intensif ini sekaligus upaya kami dalam rangka menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo di Cikarang, Kamis.
Dia mengatakan peningkatan fungsi pengawasan ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan RI terkait upaya pengendalian laju inflasi di setiap daerah yang berpotensi mendorong inflasi secara nasional.
Baca juga: Pemkab Bekasi dinilai berhasil kendalikan inflasi tetap stabil
Gatot menyatakan pengawasan rutin dilakukan ke seluruh pasar tradisional pada setiap pekan sedangkan hasil pengawasan yakni data terbaru harga kebutuhan pokok selanjutnya akan dipublikasikan melalui laman resmi perangkat daerah yakni Disperdag.bekasikab.go.id.
"Harga akan selalu kami publikasikan secara update di website. Kami juga akan bekerja sama dengan distributor untuk memastikan tidak ada distributor yang melakukan monopoli pasar," katanya.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti mengatakan harga kebutuhan pokok secara umum masih tercatat stabil berdasarkan data yang berhasil dihimpun pada pekan ini.
Baca juga: Pemkab Bekasi susun neraca harian pangan cegah laju inflasi
Sejumlah komoditas tercatat mengalami kenaikan harga pada pekan ini meski relatif tidak signifikan, antara lain bawang merah dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Kemudian harga komoditas cabai rawit merah yang semula Rp50.000 naik menjadi Rp55.000 sekilo serta cabai rawit hijau dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Pada waktu bersamaan, beberapa kebutuhan pokok mengalami penurunan harga, seperti daging sapi beku yang semula dijual dari Rp95.000 menjadi Rp85.000 per kilogram dan daging ayam ras dari Rp30.000 menjadi Rp26.000 per kg.
Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan skema alternatif untuk cegah inflasi
"Ada beberapa penyebab kenaikan harga, seperti belum masuk musim panen yang berdampak pada penurunan stok barang, ada juga kadang disebabkan ulah oknum distributor. Melalui monitoring intensif ini, diharapkan seluruh harga kebutuhan pokok dapat distabilkan kembali," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023