Tanggul Sungai Citarum di Kampung Solokan Kendal, RT 004/RW001, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, jebol sepanjang 15 meter tepat setahun usai dibangun, diduga tidak mampu menahan debit air sungai.
"Laporan yang kami terima, jebol tanggul di titik tersebut terjadi sejak hari Ahad (22/1) kemarin," kata Camat Muaragembong Lukman Hakim di Bekasi, Senin.
Dia mengatakan kondisi itu mengakibatkan badan jalan amblas sepanjang 20 meter hingga berdampak pada ancaman kerusakan fasilitas umum seperti tiang listrik yang nyaris roboh dengan tingkat kemiringan mencapai 30 derajat.
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau tanggul Sungai Citarum yang dikabarkan merembes
Baca juga: Pemerintah gotong royong tangani tanggul kritis Sungai Citarum di Muaragembong Bekasi
"Pengerjaan yang tidak akurat. Harusnya di sini bukan TPT tapi paku bumi. Karena kondisi lahan yang labil dan terpengaruh lekukan arus sungai luar," katanya.
Tanggul tersebut dibangun awal tahun 2022 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melalui pembiayaan APBN bersamaan dengan pembangunan tanggul di Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bahagia usai tanggap darurat akibat ruas jalan kabupaten yang amblas kala itu.
Aparatur pemerintah setempat melakukan mitigasi bencana dengan menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul pengungsian guna mengantisipasi kondisi tanggul memburuk hingga berpotensi mengancam keselamatan warga, sambil menunggu penanganan dari otoritas terkait.
Baca juga: Perbaikan tanggul Pebayuran Bekasi dimulai November 2021
Pihaknya bersama warga sekitar secara swadaya juga menutup sementara dinding tanggul yang jebol menggunakan karung berisi material tanah meski diyakini tidak akan sanggup menahan debit air sungai dalam kurun waktu lama.
"Ini merupakan ikhtiar sementara kami sambil menunggu penanganan pihak terkait, mengingat hingga hari ini belum ada penanganan yang dilakukan baik dari pihak BBWS Citarum maupun instansi terkait," demikian Lukman Hakim.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Laporan yang kami terima, jebol tanggul di titik tersebut terjadi sejak hari Ahad (22/1) kemarin," kata Camat Muaragembong Lukman Hakim di Bekasi, Senin.
Dia mengatakan kondisi itu mengakibatkan badan jalan amblas sepanjang 20 meter hingga berdampak pada ancaman kerusakan fasilitas umum seperti tiang listrik yang nyaris roboh dengan tingkat kemiringan mencapai 30 derajat.
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau tanggul Sungai Citarum yang dikabarkan merembes
Baca juga: Pemerintah gotong royong tangani tanggul kritis Sungai Citarum di Muaragembong Bekasi
"Pengerjaan yang tidak akurat. Harusnya di sini bukan TPT tapi paku bumi. Karena kondisi lahan yang labil dan terpengaruh lekukan arus sungai luar," katanya.
Tanggul tersebut dibangun awal tahun 2022 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melalui pembiayaan APBN bersamaan dengan pembangunan tanggul di Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bahagia usai tanggap darurat akibat ruas jalan kabupaten yang amblas kala itu.
Aparatur pemerintah setempat melakukan mitigasi bencana dengan menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul pengungsian guna mengantisipasi kondisi tanggul memburuk hingga berpotensi mengancam keselamatan warga, sambil menunggu penanganan dari otoritas terkait.
Baca juga: Perbaikan tanggul Pebayuran Bekasi dimulai November 2021
Pihaknya bersama warga sekitar secara swadaya juga menutup sementara dinding tanggul yang jebol menggunakan karung berisi material tanah meski diyakini tidak akan sanggup menahan debit air sungai dalam kurun waktu lama.
"Ini merupakan ikhtiar sementara kami sambil menunggu penanganan pihak terkait, mengingat hingga hari ini belum ada penanganan yang dilakukan baik dari pihak BBWS Citarum maupun instansi terkait," demikian Lukman Hakim.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023