Indramayu (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, mengerahkan sejumlah personel untuk membantu menutup sementara tanggul yang jebol akibat gelombang tinggi dan banjir rob di pesisir Desa Eretan Kulon, Indramayu.
Kepala Satsabhara Polres Indramayu AKP Wawan di Indramayu, Rabu, mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak banjir rob yang merendam permukiman warga dengan ketinggian air sekitar 40 cm.
“Kami berupaya menutup sementara tanggul yang jebol dengan batu yang ada di sekitar lokasi untuk mencegah air semakin masuk ke permukiman,” katanya.
Selain menutup tanggul, pihak kepolisian juga beberapa kali membantu dan mengevakuasi warga terdampak banjir, termasuk membujuk mereka yang masih bertahan di rumah agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Grobogan genangi rel kereta api Semarang-Surabaya
Baca juga: Tanggul sungai jebol akibatkan tiga desa di Demak dilanda banjir
Baca juga: Pemkab Bekasi perbaiki tanggul jebol di Kali Cikarang
“Sejak pagi kami bersama Polsek telah melakukan evakuasi. Kami sudah berupaya meyakinkan warga yang enggan mengungsi agar segera pindah ke lokasi lebih aman,” ujarnya.
Dia mengatakan banjir rob mulai menggenangi ratusan rumah di Desa Eretan Kulon sejak Rabu pagi. Gelombang tinggi yang mencapai empat meter juga mengakibatkan sedikitnya lima rumah di kawasan pesisir itu mengalami kerusakan.
Seorang warga, Sajidin (55), mengatakan banjir rob yang terjadi kali ini merupakan yang terparah sejak awal 2025.
Akibat kejadian ini, lanjut dia, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang tidak terdampak banjir.
“Air mulai masuk sejak pukul 06:00 WIB dan sampai sekarang belum surut. Gelombang tinggi membuat tanggul jebol, sehingga air langsung masuk ke permukiman,” ucap dia.