Akademisi Universitas Djuanda Aep Saepudin Muhtar menganggap rencana perubahan susunan daerah pemilihan (dapil) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk Pemilu 2024 menjadi angin segar pemekaran wilayah.

"Opsi perubahan dapil yang berorientasi pada isu pemekaran wilayah ini sudah semestinya menjadi angin segar untuk realisasi dari rencana pemekaran wilayah, khususnya pemekaran wilayah barat Kabupaten Bogor yang sudah mencuat sejak 22 tahun lalu," kata pria yang akrab disapa Gus Udin itu di Cibinong, Bogor, Senin.

Melalui pemekaran wilayah, kata Gus Udin, pemerintah akan mendekatkan pelayanan publik di Kabupaten Bogor yang jumlah penduduknya terbanyak se-Indonesia di tingkat kota/kabupaten, yakni hampir 6 juta jiwa.

Secara geografis, salah satu daerah penyangga ibu kota ini memiliki luas 298.838 hektar, dengan 40 kecamatan terdiri dari 416 desa dan 19 kelurahan.

"Luasnya wilayah Kabupaten Bogor membuat masyarakat di pelosok kesulitan menjangkau layanan publik di pusat pemerintahan. Seperti halnya dari wilayah timur ataupun barat, untuk menuju Cibinong menggunakan sepeda motor butuh waktu tempuh lebih dari tiga jam," ujarnya.

Menurut dia, kondisi demikian menjadi kendala tersendiri bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan pemerataan indeks pembangunan manusia (IPM).

Sebelumnya, KPU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkap alasan terkait usulannya kepada KPU RI untuk mengubah susunan dapil untuk pelaksanaan Pemilu 2024.

Ketua KPU Kabupaten Bogor Ummi Wahyuni menyebutkan bahwa usulan perubahan susunan dapil dan alokasi kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) itu berkaitan dengan rencana pemekaran wilayah Bogor Barat dan Bogor Timur.

Pada susunan baru dapil yang diusulkan KPU Kabupaten Bogor, Kecamatan Ciomas dipindahkan dari dapil 4 yang isinya merupakan wilayah-wilayah calon pemekaran Bogor Barat ke dapil 3. 

Kemudian, Kecamatan Klapaunggal dicabut dari dapil 1 dan dimasukkan ke dapil 2 yang berisi wilayah-wilayah calon pemekaran Bogor Timur.

"Kenapa yang dipecah itu Ciomas dipindahkan ke dapil 3, Klapanunggal dimasukkan ke dapil 2 karena ada surat dari KPU RI terkait dengan adanya potensi daerah pemekaran baru," kata Ummi. 

Ummi melihat dapil 4 itu ada Ciomas yang tidak masuk ke Bogor Barat serta Klapanunggal yang masuk ke dalam Bogor Timur, sehingga dimasukkan opsi itu.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022