Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan bahwa sebanyak 248 puskesmas yang berada di Provinsi Banten sudah telah siap terintegrasi ke dalam sebuah platform baru bernama SatuSehat.
“Hingga saat ini, pendampingan integrasi SatuSehat masih terus berlanjut sehingga jumlah fasyankes yang siap terintegrasi jumlahnya akan bertambah,” kata Program Manager Pelayanan Kesehatan Sekunder Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Aang Jatnika dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Aang menuturkan SatuSehat merupakan sebuah platform, yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasyankes, dalam bentuk rekam medis elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.
Baca juga: Wamenkes dorong inovasi teknologi wujudkan transformasi kesehatan
Selain 248 puskesmas, 21 rumah sakit di Banten juga siap mengintegrasikan diri dalam SatuSehat. Sehingga dengan ditutupnya rangkaian uji coba dan pendampingan integrasi SatuSehat Jawa-Bali di Banten, secara keseluruhan, sebanyak 8.291 fasyankes di tujuh provinsi Jawa-Bali telah siap terintegrasi.
Dalam melakukan uji coba integrasi, Kemenkes akan memberikan pendampingan bagi para peserta untuk saling memperlihatkan data kesehatan yang tersimpan di masing-masing Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan Rumah Sakit (SIMRS).
Data kesehatan yang diperoleh secara near real-time tersebut, nantinya dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan dan fasyankes untuk melakukan diagnosa, perawatan, tindakan medis, dan peresepan obat yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Baca juga: Kemenkes: Jawa Timur masih kekurangan 27.897 dokter
Menurutnya dalam waktu dekat, Kemenkes akan melaksanakan uji coba integrasi fase lanjutan untuk studi kasus laboratorium pada peserta alfa dan beta, dengan pengelola Sistem Informasi Manajemen Laboratorium (SIMLAB) yang memiliki jaringan luas di Indonesia supaya terhubung ke dalam SatuSehat.
Upaya pendampingan akan terus dilakukan untuk memastikan kesiapan fasyankes terintegrasi, SatuSehat menuju penerapan RME di seluruh fasyankes pada tahun 2023 mendatang. Sementara itu, hingga akhir tahun ini integrasi SatuSehat ditargetkan mencapai 12.000 fasyankes, ujarnya.
Inspektur Sarana dan Prasarana Fasyankes Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Astri Anindita menambahkan bahwa uji coba dan pendampingan yang dilaksanakan, telah memudahkan para fasyankes untuk menghubungkan sistem informasi yang sudah dan sedang digunakan ke dalam platform SatuSehat.
Hal itu sekaligus membantu kesiapan fasyankes dalam menerapkan rekam medis elektronik pada tahun 2023 mendatang, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022