Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, segera menindaklanjuti laporan terkait aktivitas sejumlah pabrik di Kecamatan Bantargebang yang membuat sempit aliran Sungai Cikeas dan Cileungsi hingga memicu banjir di Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor.

"Saya akan instruksikan Dinas Tata Kota Bekasi untuk melakukan inventarisasi di sepanjang bantaran Sungai Cikeas dan Cileungsi yang masuk wilayah Kota Bekasi, kalau benar ada pabrik yang membuat sempit aliran sungai, bongkar saja," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, prosedur pembongkaran pabrik atau tempat usaha itu akan diukur berdasarkan garis sempadan sungai dengan lokasi pabrik.

"Kata warga ada sejumlah pabrik di Kecamatan Bantargebang yang berdiri di atas bantaran sungai, kalau lokasinya di luar ketentuan, kita bongkar karena melanggar," katanya.

Menurut Rahmat, Pemkot Bekasi selama ini telah menjamin keamanan dan kenyamanan pengusaha dalam berinvestasi, namun bila kegiatan itu justru merugikan warga sekitar, maka perlu diambul tindakan tegas.

"Kita jamin investor `enjoy` di Kota Bekasi, tapi kalau melanggar ketentuan kita bongkar saja," katanya.

Kepala Desa Bojongkulur, Firman Riansyah meminta kepada Pemkot Bekasi untuk membantu menanggulangi persoalan banjir di lingkungannya dengan menertibkan sejumlah bangunan berupa tempat usaha berbentuk ruko maupun pabrik di sepanjang bantaran sungai yang berbatasan dengan Perumahan Vila Nusa Indah.

"Silakan Pemkot Bekasi periksa dan awasi pembangunan di atas bantaran sungai dan pengumpulan pembakaran sampah agar ditertibkan dan sejumlah Kali Bekasi sebagai hilir Sungai Cikeas dan Cileungsi agar dinormalisasi sehingga penympitan sungai bisa segera diselesaikan," katanya.

Hal senada diungkapkan koordinator warga Vila Nusa Indah Tri Hernantyo yang mengeluhkan berdirinya sejumlah bangunan di sepanjang Sungai Cikeas dan Cileungsi.

"Lokasinya berada di sekitar Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi. Pabrik itu berdiri di lahan milik Perum Otorita Jasa Tirta II. Tapi saya belum memastikan jumlah pastinya berapa," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016