Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi menggelar pelatihan aman dari bencana hidrometeorologi untuk memberikan edukasi kepada sejumlah santri yang mondok di Pesantren Baiti Jannati Kampung Caringin Rawageude, Kota Sukabumi, Jabar pada Sabtu, (22/10).
"Pelatihan ini untuk memberikan edukasi kepada para santri agar selalu siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja, dengan tujuan untuk meminimalisasikan dampaknya baik korban maupun kerugian lainnya," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo dI Sukabumi, Sabtu.
Menurut Suranto, pihaknya memanfaatkan momen peringatan Hari Santri Nasional ini untuk melatih para santri ini agar mereka selalu siap dalam menghadapi dan tangguh bencana dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi berikan edukasi pelajar tentang pengurangan risiko bencana
Selain itu, langkah ini dilakukan sebagai upaya kesiapsiagaan semua komponen sebagai antisipasi terutama kepada santri di pesantren yang tinggal di wilayah rawan banjir, angin puting beliung dan longsor.
Pelatihan ini juga digelar menyusul informasi peringatan dini potensi banjir dan longsor di sejumlah daerah yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi.
Dalam kegiatan ini para santri dilatih bagaimana bisa aman jika terjadi bencana melalui simulasi sehingga mereka bisa paham terkait mitigasi sekaligus cara bersikap saat bencana terjadi.
Baca juga: Relawan PMI dikerahkan bantu pulihkan aktivitas warga pasca-banjir di Purabaya
"Utamanya dari pelatihan ini agar mereka bisa selamat serta menyelamatkan orang lain jika terjadi bencana yang menerjang daerahnya masing-masing. Kemudian diharapkan bisa memberikan pertolongan pertama kepada warga yang terdampak bencana," tambahnya.
Di sisi lain, Suranto mengatakan para santri yang mondok atau belajar di ponpes ini kebanyakan dari mereka merupakan anak yatim dan yatim piatu yang masuk dalam kalangan rentan terdampak bencana karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara bersikap jika terjadi bencana.
Maka dari itu, kegiatan yang merupakan program pengurangan resiko bencana PMI Kota Sukabumi ingin menjangkau seluruh komponen masyarakat untuk bisa mendapatkan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi optimalkan berbagai layanan kemanusiaan
Sementara Pimpinan Ponpes Alam Baiti Jannati Faid Ibn Fauzan mengatakan edukasi dan simulasi bencana yang diberikan PMI ini penting untuk para santri, sehingga mereka bisa lebih paham dan terampil dalam upaya peningkatan kapasitas santri serta ikhtiar dalam pengurangan resiko bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pelatihan ini untuk memberikan edukasi kepada para santri agar selalu siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja, dengan tujuan untuk meminimalisasikan dampaknya baik korban maupun kerugian lainnya," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo dI Sukabumi, Sabtu.
Menurut Suranto, pihaknya memanfaatkan momen peringatan Hari Santri Nasional ini untuk melatih para santri ini agar mereka selalu siap dalam menghadapi dan tangguh bencana dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi berikan edukasi pelajar tentang pengurangan risiko bencana
Selain itu, langkah ini dilakukan sebagai upaya kesiapsiagaan semua komponen sebagai antisipasi terutama kepada santri di pesantren yang tinggal di wilayah rawan banjir, angin puting beliung dan longsor.
Pelatihan ini juga digelar menyusul informasi peringatan dini potensi banjir dan longsor di sejumlah daerah yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi.
Dalam kegiatan ini para santri dilatih bagaimana bisa aman jika terjadi bencana melalui simulasi sehingga mereka bisa paham terkait mitigasi sekaligus cara bersikap saat bencana terjadi.
Baca juga: Relawan PMI dikerahkan bantu pulihkan aktivitas warga pasca-banjir di Purabaya
"Utamanya dari pelatihan ini agar mereka bisa selamat serta menyelamatkan orang lain jika terjadi bencana yang menerjang daerahnya masing-masing. Kemudian diharapkan bisa memberikan pertolongan pertama kepada warga yang terdampak bencana," tambahnya.
Di sisi lain, Suranto mengatakan para santri yang mondok atau belajar di ponpes ini kebanyakan dari mereka merupakan anak yatim dan yatim piatu yang masuk dalam kalangan rentan terdampak bencana karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara bersikap jika terjadi bencana.
Maka dari itu, kegiatan yang merupakan program pengurangan resiko bencana PMI Kota Sukabumi ingin menjangkau seluruh komponen masyarakat untuk bisa mendapatkan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi optimalkan berbagai layanan kemanusiaan
Sementara Pimpinan Ponpes Alam Baiti Jannati Faid Ibn Fauzan mengatakan edukasi dan simulasi bencana yang diberikan PMI ini penting untuk para santri, sehingga mereka bisa lebih paham dan terampil dalam upaya peningkatan kapasitas santri serta ikhtiar dalam pengurangan resiko bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022