Pemerintah Kabupaten Karawang, Jabar, akan mengaktifkan posko rawan bencana dan call center, sebagai bagian dari upaya penanganan bencana alam yang berpotensi terjadi di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang ini.

"Pada cuaca ekstrem seperti saat ini, potensi terjadinya bencana cukup besar. Jadi perlu antisipasi dan penanganan dini," kata Sekda Karawang Acep Jamhuri, di rapat koordinasi persiapan menghadapi bencana hidrometeorologi di Karawang, Selasa.

Seiring dengan hal tersebut, Pemkab Karawang akan mengaktifkan posko rawan bencana dan call center. Hal tersebut sudah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang.

Baca juga: Banjir di Desa Karangligar Karawang mulai surut
Baca juga: BPBD Karawang bersama warga bersihkan longsoran di wilayah Tegalwaru

Sekda menyampaikan, Pemkab Karawang bersama seluruh stakeholder tengah berupaya untuk sama-sama mencari jalan keluar dalam penanggulangan bencana.

Disampaikan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, memperhatikan imbauan peringatan dini bencana yang disampaikan oleh BMKG melalui BPBD.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin mengatakan kalau BMKG Jawa Barat memprediksi sebagian wilayah Jabar berpotensi mengalami cuaca ekstrim lima hari ke depan, mulai dari 17 hingga 22 Oktober 2022.

Baca juga: BPBD Karawang siagakan personel di daerah potensi terjadi bencana

Menurut dia, Karawang menjadi salah satu wilayah yang diperkirakan mengalami curah hujan cukup tinggi. Pihaknya telah mengantisipasi jika suatu saat terjadi banjir dengan menerjunkan relawan.

"Sebanyak 57 relawan telah diterjunkan di sejumlah titik rawan banjir di wilayah Karawang seperti di Cilamaya, Rengasdengklok, Cikampek dan Karawang Kota," kata Yasin. (KR-MAK)

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022