Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengejar target 30 persen pendaftar perempuan untuk menjadi anggota panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Bogor. 

Koordinator Hukum, Humas dan Data Informasi Bawaslu kabupaten Bogor, Naotalia Apapyo di Cibinong, Bogor, Senin menerangkan bahwa Bawaslu memberikan ruang kepada kaum perempuan serta organisasi perempuan yang ada di Kabupaten Bogor untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pemilu 2024.

"Pedoman teknis pembentukan panwascam menyatakan bahwa memperhatikan keterwakilan perempuan 30 persen," kata perempuan yang akrab disapa Nao itu.

Baca juga: Bawaslu Bogor berupaya maksimalkan peran kehumasan jelang Pemilu 2024

Menurutnya, data pendaftaran anggota panwascam sejak tanggal 21-25 September 2022 pukul 17.00 WIB, jumlah pendaftar laki-laki sebanyak 85,4 persen dan jumlah pendaftar perempuan 14,16 persen.

Nao menyebutkan, jika dalam proses perekrutan panwascam belum tercapai 30 persen keterwakilan kaum perempuan, maka masa rekrutmen akan diperpanjang.

Panwascam yang merupakan penyelenggara pemilu tingkat kecamatan memiliki tugas dan fungsi mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilihan di wilayah kecamatan.

Baca juga: Bawaslu Bogor buka layanan aduan warga yang datanya dicatut parpol

Ia mengajak kaum perempuan ikut serta sebagai penyelenggara pemilu di semua tingkatan. Menurutnya Bawaslu juga sudah mengirimkan surat pemberitahuan terkait informasi persyaratan dan jadwal pendaftaran kepada organisasi-organisasi perempuan sebelum tahapan pendaftaran dan penerimaan berkas dimulai.

Nao berharap kaum perempuan segera mendaftarkan diri karena tahapan pendaftaran dan penerimaan berkas dibuka hingga dua hari ke depan, yakni 27 September 2022 pukul 17.00 WIB.

"Perempuan tidak boleh apatis, harus melek politik. Bukan saja sekadar menyalurkan hak pilih untuk memilih wakil rakyat, namun juga mengawal agar proses pemilu tidak tercederai kecurangan dalam pemilu," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Bogor harap partisipasi warga pada Pemliu 2024 lebih dari hadir ke TPS

Nao juga mengajak kaum perempuan agar benar-benar sadar politik. Perempuan bisa menjadi pengawas Pemilu di tengah maraknya potensi pelanggaran.

"Selama ini keterlibatan perempuan dalam proses pengawasan pemilu masih rendah. Hal ini terjadi karena masih adanya kekhawatiran dari kaum perempuan itu sendiri dalam proses kepemiluan yang berlangsung," kata Nao.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022