Ratusan personel dari TNI, Polri, dan aparatur sipil negara (ASN) yang membentuk tim gabungan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikerahkan untuk mengantisipasi dan menanggulangi kejadian bencana banjir dan longsor di kabupaten tersebut.
"Pengerahan personel ini merupakan langkah sinergitas dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi bersama Pemkab Sukabumi dan Polres Sukabumi dalam menghadapi bencana," kata Dadim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo di Sukabumi, Selasa.
Dia menjelaskan upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana harus dilakukan secara bersama-sama.
Karena itu, pihaknya mengajak semuanya untuk bersinergi dan bekerja sama, apalagi Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana, khususnya banjir dan tanah longsor.
Dia mengatakan seluruh personel harus selalu siap 24 jam karena bencana bisa datang kapan saja atau tidak bisa diprediksi.
Apalagi, katanya, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini terdapat perubahan cuaca yang berpotensi terjadinya bencana sehingga tidak hanya personel yang harus siap siaga, akan tetapi termasuk logistik.
Ia menjelaskan bahwa membantu korban bencana merupakan tugas kemanusiaan. TNI selalu siap ditugaskan kapanpun dan di manapun jika terjadi bencana.
"Tentunya dalam penanggulangan bencana harus ada kerja sama antar-instansi. Sebab pekerjaan apapun akan semakin mudah ketika dilakukan bersama-sama dengan tujuan untuk meminimalisasikan dampaknya baik korban jiwa maupun harta," tambahnya.
Di sela apel siaga bencana banjir dan longsor, Asda I Kabupaten Sukabumi Ade Setiawan mengatakan dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan apalagi yang tinggal di daerah rawan bencana.
"Menolong sesama umat manusia merupakan kewajiban bersama. Mari kita siap siaga menghadapi bencana dan membantu korban terdampak bencana merupakan panggilan kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Tim SAR gabungan berhasil evakuasi jasad korban terakhir longsor di Sukabumi
Baca juga: PMI Sukabumi kerahkan ambulans bantu evakuasi korban tertimbun longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pengerahan personel ini merupakan langkah sinergitas dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi bersama Pemkab Sukabumi dan Polres Sukabumi dalam menghadapi bencana," kata Dadim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo di Sukabumi, Selasa.
Dia menjelaskan upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana harus dilakukan secara bersama-sama.
Karena itu, pihaknya mengajak semuanya untuk bersinergi dan bekerja sama, apalagi Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana, khususnya banjir dan tanah longsor.
Dia mengatakan seluruh personel harus selalu siap 24 jam karena bencana bisa datang kapan saja atau tidak bisa diprediksi.
Apalagi, katanya, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini terdapat perubahan cuaca yang berpotensi terjadinya bencana sehingga tidak hanya personel yang harus siap siaga, akan tetapi termasuk logistik.
Ia menjelaskan bahwa membantu korban bencana merupakan tugas kemanusiaan. TNI selalu siap ditugaskan kapanpun dan di manapun jika terjadi bencana.
"Tentunya dalam penanggulangan bencana harus ada kerja sama antar-instansi. Sebab pekerjaan apapun akan semakin mudah ketika dilakukan bersama-sama dengan tujuan untuk meminimalisasikan dampaknya baik korban jiwa maupun harta," tambahnya.
Di sela apel siaga bencana banjir dan longsor, Asda I Kabupaten Sukabumi Ade Setiawan mengatakan dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan apalagi yang tinggal di daerah rawan bencana.
"Menolong sesama umat manusia merupakan kewajiban bersama. Mari kita siap siaga menghadapi bencana dan membantu korban terdampak bencana merupakan panggilan kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Tim SAR gabungan berhasil evakuasi jasad korban terakhir longsor di Sukabumi
Baca juga: PMI Sukabumi kerahkan ambulans bantu evakuasi korban tertimbun longsor
Editor : Riza Harahap
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022