Sukabumi (Antara Megapolitan) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Jawa Barat menemukan dua pelajar positif terjangkit HIV pada 2016.
"Tahun ini kami menemukan adanya dua pelajar yang positif HIV dari 54 kasus temuan baru HIV di Kabupaten Sukabumi sepanjang 2016," kata Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Surahman di Sukabumi, Rabu.
Namun dia tidak menjelaskan jenis kelamin kedua pelajar itu, namun dengan adanya temuan ini menambah khawatir seluruh pihak.
Dia menduga penularan penyakit yang belum ada obatnya ini dikarenakan hukungan seks tidak sehat.
Sebanyak 54 Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang merupakan temuan baru ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, gay atau lelaki suka lelaki (LSL), wanita penjaja seks komersil (WPSK) dan ada juga pria yang merupakan pelanggan PSK.
Mayoritas penderita HIV dan AIDS tersebut berada di usia produktif sehingga kondisi ini sangat memprihatinkan dan tidak menutup kemungkinan jumlah belum terungkap lebih besar.
Maka dari itu, dia menyimbau siapapun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin seperti Voluntary Counselling and Testing (VCT) khususnya mereka yang merupakan komunitas rawan penularan HIV.
"Penularan penyakit mematikan ini dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh hubungan seks sehingga kami berupaya melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat tentang HIV/AIDS khususnya tentang pencegahan," katanya.
Menurut Asep, ada beberapa wilayah yang masuk ke dalam zona rawan penyebaran HIV, seperti di wilayah berikat, lokasi wisata dan pusat kota.
Adapun daerah yang masuk dalam zona rawan diantaranya di Kecamatan Cisaat hingga Cicurug yang merupakan pusat perkotaan di Kabupaten Sukabumi.
Kemudian daerah berikat di Kecamatan Cikembar dan Kecamatan Palabuhanratu yang merupakan daerah pariwisata.
Namun bukan berarti daerah lain tidak ditemukan adanya warganya yang positif HIV, tetapi jumlah dan tingkat kerawanannya sangat kecil.
"Maka dari itu, kami terus memfokuskan terhadap pencegahan penularan untuk meminimalisasikan penyebaran penyakit ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Tahun ini kami menemukan adanya dua pelajar yang positif HIV dari 54 kasus temuan baru HIV di Kabupaten Sukabumi sepanjang 2016," kata Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Surahman di Sukabumi, Rabu.
Namun dia tidak menjelaskan jenis kelamin kedua pelajar itu, namun dengan adanya temuan ini menambah khawatir seluruh pihak.
Dia menduga penularan penyakit yang belum ada obatnya ini dikarenakan hukungan seks tidak sehat.
Sebanyak 54 Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang merupakan temuan baru ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, gay atau lelaki suka lelaki (LSL), wanita penjaja seks komersil (WPSK) dan ada juga pria yang merupakan pelanggan PSK.
Mayoritas penderita HIV dan AIDS tersebut berada di usia produktif sehingga kondisi ini sangat memprihatinkan dan tidak menutup kemungkinan jumlah belum terungkap lebih besar.
Maka dari itu, dia menyimbau siapapun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin seperti Voluntary Counselling and Testing (VCT) khususnya mereka yang merupakan komunitas rawan penularan HIV.
"Penularan penyakit mematikan ini dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh hubungan seks sehingga kami berupaya melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat tentang HIV/AIDS khususnya tentang pencegahan," katanya.
Menurut Asep, ada beberapa wilayah yang masuk ke dalam zona rawan penyebaran HIV, seperti di wilayah berikat, lokasi wisata dan pusat kota.
Adapun daerah yang masuk dalam zona rawan diantaranya di Kecamatan Cisaat hingga Cicurug yang merupakan pusat perkotaan di Kabupaten Sukabumi.
Kemudian daerah berikat di Kecamatan Cikembar dan Kecamatan Palabuhanratu yang merupakan daerah pariwisata.
Namun bukan berarti daerah lain tidak ditemukan adanya warganya yang positif HIV, tetapi jumlah dan tingkat kerawanannya sangat kecil.
"Maka dari itu, kami terus memfokuskan terhadap pencegahan penularan untuk meminimalisasikan penyebaran penyakit ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016