Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan percepatan pengumpulan data proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Ir. H. Djuanda atau Jatiluhur II agar proyek tersebut dapat segera terlaksana.
"Kami terus melakukan akselerasi untuk proyek ini, dan sudah mendorong konsorsium serta instansi terkait yakni PDAM Tirta Bhagasasi untuk bisa dipercepat," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini tengah melakukan proses pengumpulan data untuk tahapan feasibility study atau studi kelayakan.
Baca juga: PJT II optimalkan pengelolaan pasokan air untuk aliri sawah selama kemarau
Dani mengaku proses tersebut masih terus berjalan mengingat Kabupaten Bekasi memiliki tantangan wilayah yang luas dengan penduduk yang tersebar secara luas, serta daya beli masyarakat yang berbeda di setiap wilayah.
"Kita masih mengumpulkan data untuk feasibility study karena tantangan wilayah kami berbeda. Kabupaten Bekasi memiliki wilayah luas dengan penduduk yang tersebar di 23 kecamatan," ucapnya.
Dia berharap proyek SPAM Jatiluhur II mampu memperkuat infrastruktur bidang ekonomi dan pelayanan dasar dengan dukungan akses perpipaan dan sanitasi yang memadai, aman, serta layak bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.
Baca juga: PJT II: Kualitas air waduk Jatiluhur menurun
Pemkab Bekasi menargetkan cakupan layanan air bersih meningkat menjadi 60 persen dari saat ini 40 persen jika investasi proyek ini sudah berjalan. Sedangkan sisanya dilakukan melalui skema investasi swasta dan pengembang perumahan secara bertahap dari tahun ke tahun.
"Kita ingin menaikkan cakupan layanan sampai 60 persen dari investasi ini. Kalau ingin 100 persen masih butuh waktu dan biaya yang sangat besar dan tentunya dari SPAM Jatiluhur II saja tidak cukup. Mungkin akan butuh lagi investasi di berbagai wilayah," katanya.
Proyek SPAM Jatiluhur II ini merupakan proyek strategis nasional yang digarap Kementerian PUPR dengan melibatkan sejumlah daerah sasaran investasi antara lain DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, serta Kota Bogor.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kami terus melakukan akselerasi untuk proyek ini, dan sudah mendorong konsorsium serta instansi terkait yakni PDAM Tirta Bhagasasi untuk bisa dipercepat," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini tengah melakukan proses pengumpulan data untuk tahapan feasibility study atau studi kelayakan.
Baca juga: PJT II optimalkan pengelolaan pasokan air untuk aliri sawah selama kemarau
Dani mengaku proses tersebut masih terus berjalan mengingat Kabupaten Bekasi memiliki tantangan wilayah yang luas dengan penduduk yang tersebar secara luas, serta daya beli masyarakat yang berbeda di setiap wilayah.
"Kita masih mengumpulkan data untuk feasibility study karena tantangan wilayah kami berbeda. Kabupaten Bekasi memiliki wilayah luas dengan penduduk yang tersebar di 23 kecamatan," ucapnya.
Dia berharap proyek SPAM Jatiluhur II mampu memperkuat infrastruktur bidang ekonomi dan pelayanan dasar dengan dukungan akses perpipaan dan sanitasi yang memadai, aman, serta layak bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.
Baca juga: PJT II: Kualitas air waduk Jatiluhur menurun
Pemkab Bekasi menargetkan cakupan layanan air bersih meningkat menjadi 60 persen dari saat ini 40 persen jika investasi proyek ini sudah berjalan. Sedangkan sisanya dilakukan melalui skema investasi swasta dan pengembang perumahan secara bertahap dari tahun ke tahun.
"Kita ingin menaikkan cakupan layanan sampai 60 persen dari investasi ini. Kalau ingin 100 persen masih butuh waktu dan biaya yang sangat besar dan tentunya dari SPAM Jatiluhur II saja tidak cukup. Mungkin akan butuh lagi investasi di berbagai wilayah," katanya.
Proyek SPAM Jatiluhur II ini merupakan proyek strategis nasional yang digarap Kementerian PUPR dengan melibatkan sejumlah daerah sasaran investasi antara lain DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, serta Kota Bogor.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022