Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat memberikan pembinaan kepada sejumlah pondok pesantren berbasis ekonomi syariah yang diharapkan dapat menjadi rujukan perkembangan perekonomian masyarakat sekitar.

"Pembinaan ini program Pemerintah Kota Bogor melalui Bidang Kesejahteraan Masyarakat, pertama kali dilakukan. Ada 125 pondok pesantren di Kota Bogor, untuk tahap awal ini baru 30 ponpes yang hadir," kata Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, usai membuka acara pembinaan pondok pesantren berbasis ekonomi syariah 2016, di Balai Kota, Kamis.

Menurut Usmar, pembinaan terhadap pondok pesantren ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi syariah, sehingga dapat menjadi rujukan masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian secara syariat Islam.

Dalam pembinaan tersebut, pondok pesantren diberikan pencerahan dan motivasi untuk dapat mengembangkan potensinya sebagai sentra ekonomi masyarakat, dengan membentuk koperasi atau jenis usaha lainnya.

"Yang diperkuat dalam pembinaan aspek fisik sarana dan prasana harus sudah siap, aspek sosial kulture pesantren itu sendiri, apakah santrinya homogen, atau heterogen, aspek pendidikan yang meliputi sumber daya manusia dan pendidikan," katanya.

Usmar mengharapkan, para santri dengan pesantrennya dapat menjadi rujukan ekonomi masyarakat sekitar, karena santri harus memberikan contoh dan mapan secara ekonomi.

"Ilmu pengetahuan yang didapat para santri diharapkan mampu menjadi sinar bagi semua masyarakat sekitar," katanya.

Pembinaan yang dilakukan dengan memberikan motivasi kepada para santri-santri menghadirkan pembincara dari Kementerian Agama Kota Bogor yang menyampaikan materi tentang masyarakat ekonomi Asean dan dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang menyampaiakan tentang tata cara mendirikan koperasi.

Para peserta juga diberi motivasi dengan menghadirkan seorang motivator, Ahmad Alam dari Super Edulife yang mengajak pondok pesantren untuk mengenal karakteristik dirinya, membuat target yang ingin dicapai secara jelas, kongkrit dan tertulis, serta mengkombinasikan kopentensi dengan karakter sehingga melahirkan pribadi yang unggul, berbagia dan sukses.

Sementara itu, Kepala Seksi PD Pontren, Kementerian Agama Kota Bogor, Ahmad Sadali mengingatkan tantangan kedepan yang dihadapi para santri adalah masyarakat ekonomi ASEAN.

"MEA ini dapat kita capai apabila kita mau belajar, jujur meneladani sifat-sifat Rasululah yang menjadi kunci kuat kesuksesan. Selain itu profesi harus tersertifikasi saat MEA," katanya.

Ia menambahkan, banyak contoh pondok pesantren yang berhasil mengembangkan koperasi syariah di wilayah Majalengka. Pondok Pesantren tersebut memiliki kekayaan yang banyak dari usaha pertanian, peternakan, hingga mampu membangun gedung lima lantai senilai Rp5 miliar.

"Ponpes berhasil itu namanya Ponpes Balongan, ada di Majalengka. Mereka selain menjalankan koperasi secara jujur, mereka juga menggratiskan biaya pendidikan para santrinya," kata dia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016