Pekanbaru, (Antara Megapolitan) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim satu unit helikopter jenis MI-8 asal Rusia untuk memaksimalkan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Riau.
"Hari ini helikopter tersebut telah tiba di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin. Secara keseluruhan kita memiliki dua unit heli jenis yang sama untuk penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Dengan datangnya satu unit helikopter multifungsi asal Rusia itu, dia berharap penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) Riau yang cukup marak beberapa hari terakhir dapat dimaksimalkan.
Secara khusus Edwar memberikan apresiasi kepada BNPB yang mendukung penuh upaya Satgas Karlahut Riau menangani bencana menahun tersebut. "Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Komandan Lanud yang memberikan fasilitas apron helikopter," katanya.
Edwar mengatakan, helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016 mendatang.
Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas Karlahut dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Riau kedatangan satu unit helikopter jenis yang sama pada akhir Maret 2016 lalu. Selama ini, helikopter MI-8 yang tiba terlebih dahulu dimaksimalkan untuk melakukan pengeboman air di wilayah pesisir Riau yang cukup marak kebakaran lahan.
"Hasilnya cukup bagus, personel TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni serta MPA melakukan pemadaman jalur darat diperkuat 'water bombing' dapat mencegah kebakaran terus meluas," katanya.
Dalam kunjungannya ke Pekanbaru, Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung memerintahkan jajarannya meningkatkan pencegahan dibandingkan penanggulangan karlahut.
Untuk memaksimalkan pencegahan, dia juga memerintahkan jajarannya melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terbakar. "Saya sangat yakin upaya ini bakal berhasil," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia mengancam akan mencopot jajarannya yang wilayahnya "kecolongan" hingga terjadi karlahut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Hari ini helikopter tersebut telah tiba di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin. Secara keseluruhan kita memiliki dua unit heli jenis yang sama untuk penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Dengan datangnya satu unit helikopter multifungsi asal Rusia itu, dia berharap penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) Riau yang cukup marak beberapa hari terakhir dapat dimaksimalkan.
Secara khusus Edwar memberikan apresiasi kepada BNPB yang mendukung penuh upaya Satgas Karlahut Riau menangani bencana menahun tersebut. "Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Komandan Lanud yang memberikan fasilitas apron helikopter," katanya.
Edwar mengatakan, helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016 mendatang.
Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas Karlahut dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Riau kedatangan satu unit helikopter jenis yang sama pada akhir Maret 2016 lalu. Selama ini, helikopter MI-8 yang tiba terlebih dahulu dimaksimalkan untuk melakukan pengeboman air di wilayah pesisir Riau yang cukup marak kebakaran lahan.
"Hasilnya cukup bagus, personel TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni serta MPA melakukan pemadaman jalur darat diperkuat 'water bombing' dapat mencegah kebakaran terus meluas," katanya.
Dalam kunjungannya ke Pekanbaru, Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung memerintahkan jajarannya meningkatkan pencegahan dibandingkan penanggulangan karlahut.
Untuk memaksimalkan pencegahan, dia juga memerintahkan jajarannya melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terbakar. "Saya sangat yakin upaya ini bakal berhasil," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia mengancam akan mencopot jajarannya yang wilayahnya "kecolongan" hingga terjadi karlahut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016