Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai melakukan kajian terhadap wacana pembukaan lahan baru bagi penampungan sampah warga setempat.
"Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) memang akan dilakukan di beberapa titik, di antaranya wilayah selatan, utara, barat dan utara," kata Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto di Cikarang, Rabu.
Menurut dia, kajian tersebut saat ini baru dilakukan pada kawasan selatan yakni TPA Bojongmangu.
"Kita masih melakukan kajian terhadap wacana pembuatan TPA di Kecamatan Bojongmangu. Kajiannya masih dilakukan oleh Bappeda dan Dinas Tata Ruang dan Pemukiman," ujarnya.
Menurut dia, TPA di Bojongmangu memenuhi aspek dari segi geografis dan geologis tanah, karena di sana mengandung tanah liat, sehingga sampah tidak meresap ke dalam tanah
Dodi mengatakan, pembuatan TPA baru itu juga dikarenakan makin sempitnya lahan di TPA Burangkeng sehingga tidak bisa menampung sampah.
Menurutnya, kondisi lahan TPA Burangkeng seluas 10 hektare seluruhnya telah terisi gundukan sampah masyarakat setempat.
Sampah di lokasi itu belum bisa diminimalisir mengingat sistem pengelolaannya masih dilakukan secara konvensional melalui penumpukan dan mengurukan tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) memang akan dilakukan di beberapa titik, di antaranya wilayah selatan, utara, barat dan utara," kata Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto di Cikarang, Rabu.
Menurut dia, kajian tersebut saat ini baru dilakukan pada kawasan selatan yakni TPA Bojongmangu.
"Kita masih melakukan kajian terhadap wacana pembuatan TPA di Kecamatan Bojongmangu. Kajiannya masih dilakukan oleh Bappeda dan Dinas Tata Ruang dan Pemukiman," ujarnya.
Menurut dia, TPA di Bojongmangu memenuhi aspek dari segi geografis dan geologis tanah, karena di sana mengandung tanah liat, sehingga sampah tidak meresap ke dalam tanah
Dodi mengatakan, pembuatan TPA baru itu juga dikarenakan makin sempitnya lahan di TPA Burangkeng sehingga tidak bisa menampung sampah.
Menurutnya, kondisi lahan TPA Burangkeng seluas 10 hektare seluruhnya telah terisi gundukan sampah masyarakat setempat.
Sampah di lokasi itu belum bisa diminimalisir mengingat sistem pengelolaannya masih dilakukan secara konvensional melalui penumpukan dan mengurukan tanah.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016