Bekasi (Antara Megapolitan) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, melakukan sejumlah langkah antisipasi pelayanan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyusul tingginya jumlah pasien yang ditangani hingga Maret 2016.

"Kami mengajukan permintaan bantuan velbet (ranjang lipat) dari Kodim 0507 Bekasi dan memperoleh bantuan 20 velbet. Dua di antaranya sudah kita pakai," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Bekasi Kusmanto Saidi di Bekasi, Kamis.

Permintaan bantuan tersebut dilatarbelakangi minimnya jumlah tempat tidur untuk para pasien yang tersedia di RSUD, sehingga diperlukan tambahan.

"Semua tempat tidur yang tersedia di RSUD berjumlah 380 unit untuk melayani seluruh pasien dengan beragam keluhan kesehatan, sementara jumlah pasien DBD hingga Kamis (17/3) sudah mencapai 34 orang," katanya.

Pasien DBD tersebut terdiri atas 13 pasien anak dan sisanya adalah pasien dewasa sebanyak 21 orang yang tersebar di delapan ruang perawatan.

"Untuk pasien anak kita tangani di ruang Melati, sementara yang dewasa kita rawat di ruang Bogenville sebanyak lima orang, Teratai sebanyak enam orang, Anyelir sebanyak dua orang, Nusa Indah sebanyak empat orang, ruang PICU sebanyak dua orang, dan Anggrek sebanyak dua orang," katanya.

Secara keseluruhan, kata dia, jumlah pasien DBD di RSUD terhitung sejak Januari hingga Maret 2016 berjumlah 108 pasien yang berasal dari Kota Bekasi dan kawasan lainnya seperti Kabupaten Bekasi.

"Mereka datang dan pergi, biasanya sepekan dirawat, terus pulang. Yang tersisa hari ini 34 orang," katanya.

Dikatakan Kusmanto, upaya antisipasi juga dilakukan pihaknya dengan cara merujuk sejumlah pasien ke rumah sakit swasta agar penanganan pasien bisa berjalan optimal.

"Banyak kita rujuk ke swasta kalau kondisi kamar sudah penuh," katanya.

Sementara itu, data Dinas Kesehatan Kota Bekasi menyebutkan kasus DBD sejak Januari-Maret 2016 mencapai 874 pasien.

Pasien tersebut tersebar di sejumlah rumah sakit swasta, 31 Puskesmas, dan RSUD Kota Bekasi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016