Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi mencatat dalam sebulan terakhir ini ratusan hewan ternak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dan 11 ekor diantaranya mati.

"Mayoritas hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut adalah sapi, diduga tertular dari hewan ternak yang dikirim dari luar daerah sehingga menyebar ke peternakan lokal," kata Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina di Sukabumi, Sabtu.

Menurut Dedah, dari laporan petugas di lapangan PMK ini muncul sejak 18 Mei 2022 hingga saat ini. Tercatat ada 351 ekor yang tertular. Dari ratusan hewan ternak itu 238 ekor masih dalam keadaan sakit, 11 ekor mati, 20 ekor terpaksa disembelih, dan 82 ekor sembuh.

Penyebaran PMK di Kabupaten Sukabumi, katanya,akibat penularan dari luar daerah. 

Peternak atau pengusaha peternakan untuk memenuhi permintaan hewan kurban mendatangkan khususnya sapi dari luar wilayah Kabupaten Sukabumi.

Untuk ratusan hewan ternak yang kondisinya masih sakit saat ini sudah sudah dikarantina di kandang pemiliknya dan diawasi ketat oleh petugas kesehatan hewan Disnak Kabupaten Sukabumi. Selain dikarantina hewan-hewan tersebut sudah mendapatkan vaksinasi.

Maka dari itu untuk mencegah semakin banyaknya hewan ternak di Kabupaten Sukabumi yang tertular PMK apalagi menjelang Idul Adha 1443 H, pihaknya terus memperketat masuknya hewan dari luar daerah yang berkoordinasi dengan berbagai lembaga lainnya salah satunya dengan kepolisian.

Selain itu, menempatkan petugas kesehatan hewan di lokasi-lokasi perbatasan atau pintu masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi. Ini dilakukan untuk meminimalisasikan masuknya kembali hewan ternak dari luar daerah yang mengidap PMK.

"Setiap hewan ternak yang hendak masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan baik kesehatannya maupun surat perizinan lainnya seperti surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dinas terkait asal hewan itu," katanya.

Dedah mengatakan luas wilayah Kabupaten Sukabumi yang besar berbatasan dengan berbagai daerah, tentunya dalam penanggulangan serta pencegahan penyebaran PMK tidak bisa hanya dilakukan pihaknya. 

Ia mengatakab peran serta peternak dan pelaku usaha peternak sangat penting seperti tidak mendatangkan hewan ternak dari luar khususnya daerah yang terjangkit untuk memenuhi permintaan hewan kurban.

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022