Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mendapat dukungan mengatasi persoalan sampah dari Pemerintah Provinsi Prefektur Hiroshima yang akan memberikan bantuan berupa perbaikan kapasitas pengelolaan sampah dan kebersihan.
"Pemerintah Provinsi Hiroshima dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) berkomitmen memberikan bantuan senilai 50 juta yen atau sekitar Rp5,8 miliar rupiah untuk Kota Bogor," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di sela-sela pertemuan dengan Gubernur Prefektur Hiroshima, yang disampaikan dalam siaran pers Humas Pemkot Bogor yang diterima Antara, di Bogor, Senin.
Bima mengatakan, bantuan tersebut tidak berupa uang tunai (fresh money) tetapi berbentuk upaya perbaikan kapasitas pengelolaan sampah dan kebersihan di Kota Bogor.
"Bantuan ini juga digunakan untuk menyusun rancangan induk pengelolaan sampah dan kebersihan, peningkatan kapasitas aparat kebersihan, serta pemberdayaan masyarakat dan komunitas lingkungan," katanya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pada tahap berikutnya, akan diberangkatkan perwakilan dari pemerintah kota dan komunitas di Kota Bogor untuk dilatih dalam pengelolaan sampah dan kebersihan.
"Perwakilan komunitas dan pemerintah akan diberikan pelatihan di Hiroshima," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Setdakot Bogor, Encep Moh Ali Alhamidi mengatakan, Wali Kota Bima Arya Sugiarto telah berada di Hiroshima untuk melakukan pertemuan dengan Gubernur Prefektur Hiroshima, Hedehiko Yuzaki, membahas kerja sama dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan hidup.
Dia mengatakan, keberangkatan Wali Kota Bogor merupakan jawaban atas undangan dari Pemerintah Hiroshima yang pada November 2015 lalu telah mengawali kunjungan ke Kota Bogor.
"Wali Kota akan melakukan kunjungan kerja sampai Rabu (17/2) mendatang. Kunjungan wali kota ke sana (Hiroshima) semuanya ditanggung oleh Pemerintah Hiroshima, mulai tiket dan akomdoasi," katanya.
Menurut Encep, dalam kunjungan perdananya, Wali Kota Bogor menyebutkan banyak hal positif terkait pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup yang bisa dipelajari dari Hiroshima.
Encep menambahkan, pada November tahun lalu, Tim Project Direktor Pemerintah Hiroshima, Takashi Inoue telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bogor untuk membahas kerja sama terkait pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.
Sebagai realisasi bantuan yang akan diberikan Hiroshima, pada bulan Juni 2016 mendatang, Pemerintah Kota Hiroshima akan melakukan kajian tentang kegiatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Rencananya dipilih dua lokasi yakni Kelurahan Rangga Mekar dan Kecamatan Bogor Selatan.
Pengelolaan sampah di Kelurahan Rangga Mekar telah berjalan, saat ini sudah terdapat bank sampah, masyarakatnya juga sudah belajar cara mengolah sampah secara ekonomis dengan menghasilkan kompos dan produk daur ulang.
Untuk meningkatkan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat, diperlukan pengembangan penggunaan teknologi yang dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pemerintah Provinsi Hiroshima dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) berkomitmen memberikan bantuan senilai 50 juta yen atau sekitar Rp5,8 miliar rupiah untuk Kota Bogor," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di sela-sela pertemuan dengan Gubernur Prefektur Hiroshima, yang disampaikan dalam siaran pers Humas Pemkot Bogor yang diterima Antara, di Bogor, Senin.
Bima mengatakan, bantuan tersebut tidak berupa uang tunai (fresh money) tetapi berbentuk upaya perbaikan kapasitas pengelolaan sampah dan kebersihan di Kota Bogor.
"Bantuan ini juga digunakan untuk menyusun rancangan induk pengelolaan sampah dan kebersihan, peningkatan kapasitas aparat kebersihan, serta pemberdayaan masyarakat dan komunitas lingkungan," katanya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pada tahap berikutnya, akan diberangkatkan perwakilan dari pemerintah kota dan komunitas di Kota Bogor untuk dilatih dalam pengelolaan sampah dan kebersihan.
"Perwakilan komunitas dan pemerintah akan diberikan pelatihan di Hiroshima," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Setdakot Bogor, Encep Moh Ali Alhamidi mengatakan, Wali Kota Bima Arya Sugiarto telah berada di Hiroshima untuk melakukan pertemuan dengan Gubernur Prefektur Hiroshima, Hedehiko Yuzaki, membahas kerja sama dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan hidup.
Dia mengatakan, keberangkatan Wali Kota Bogor merupakan jawaban atas undangan dari Pemerintah Hiroshima yang pada November 2015 lalu telah mengawali kunjungan ke Kota Bogor.
"Wali Kota akan melakukan kunjungan kerja sampai Rabu (17/2) mendatang. Kunjungan wali kota ke sana (Hiroshima) semuanya ditanggung oleh Pemerintah Hiroshima, mulai tiket dan akomdoasi," katanya.
Menurut Encep, dalam kunjungan perdananya, Wali Kota Bogor menyebutkan banyak hal positif terkait pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup yang bisa dipelajari dari Hiroshima.
Encep menambahkan, pada November tahun lalu, Tim Project Direktor Pemerintah Hiroshima, Takashi Inoue telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bogor untuk membahas kerja sama terkait pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.
Sebagai realisasi bantuan yang akan diberikan Hiroshima, pada bulan Juni 2016 mendatang, Pemerintah Kota Hiroshima akan melakukan kajian tentang kegiatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Rencananya dipilih dua lokasi yakni Kelurahan Rangga Mekar dan Kecamatan Bogor Selatan.
Pengelolaan sampah di Kelurahan Rangga Mekar telah berjalan, saat ini sudah terdapat bank sampah, masyarakatnya juga sudah belajar cara mengolah sampah secara ekonomis dengan menghasilkan kompos dan produk daur ulang.
Untuk meningkatkan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat, diperlukan pengembangan penggunaan teknologi yang dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016