Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP) Artati Widiarti menyatakan peran pakar perikanan dan kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dr Hawis Madduppa dalam mengampanyekan rajungan dengan salah satu prinsip keberlanjutan menjadikan nilai tambah dari produk perikanan rajungan.
"Sosok beliau dalam mengampanyekan rajungan dengan salah satu prinsip keberlanjutan menjadikan nilai tambah dari produk perikanan rajungan yang pada saat ini menempati posisi di tiga besar di Indonesia," katanya melalui taklimat media yang diterima dari Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
APRI bersama organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia dan NFI Crab Council pada Sabtu (14/5) 2022 di Bogor menggelar doa bersama dan tali asih untuk keluarga almarhum pakar perikanan dan kelautan Associate Profesor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) University Dr rer.nat Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si.
Baca juga: MSC Indonesia: Dr Hawis Maddupa sosok intelektual muda penginspirasi
APRI, MSC dan NFI Crab Council, selama ini adalah parapihak yang bekerja sama dalam program perbaikan perikanan rajungan Indonesia, yang kini sedang bersiap untuk menuju penilaian penuh sertifikasi ekolabel global MSC
Kegiatan itu dihadiri Guru Besar FPIK IPB Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS, Wakil Dekan FPIK IPB Prof Dr Mala Nurilmala, Dirjen PDSPKP KKP Ir Artati Widiarti, M.Sc, Sustainable Fisheries Partnership (SFP), NFI Crab Council, keluarga dan juga sahabat-sahabat almarhum, yang turut memberikan ucapan untuk mengenangnya.
Selain pakar dan peneliti di FPIK IPB Uiversity, sejak 2014 almarhum Hawis Madduppa juga menjabat Direktur Eksekutif APRI hingga akhir hayatnya.
Menurut Artati Widiarti nilai tambah dari produk perikanan rajungan yang pada saat ini menempati posisi di tiga besar itu bersaing dengan cumi dan sotong, namun masih di bawah udang dan tuna, cakalang, dan tongkol.
Baca juga: APRI-MSC-NFI berikan beasiswa pendidikan anak pakar IPB Dr Hawis Madduppa
Ia mengaku mengenang almarhum sebagai sosok ilmuwan muda yang selalu santun dalam menyampaikan program dan pemikirannya kepada KKP.
Sedangkan Ketua APRI Ir Kuncoro Catur Nugroho, MM menyebut bahwa Dr Hawis Maddupa merupakan pendekar.
"Beliau begitu bertanggung jawab dan program-program yang yang diberikan tidak hanya berdampak pada sektor bisnis, namun juga ke nelayan, sehingga ini adalah peninggalan beliau yang nantinya menjadikan amal jariyah," katanya.
Selama di APRI, pihaknya sangat mendukung program-program yang sudah dilakukan almarhum.
Baca juga: KKP: Dr Hawis Madduppa sosok yang berperan besar kelola rajungan di Indonesia
"Apapun yang beliau kerjakan kita selalu dukung penuh," kata Kuncoro Catur Nugroho.
Sedangkan Direktur Program MSC Indonesia, Hirmen Sofyanto menyatakan mimpi pakar kelautan dan perikanan IPB University almarhum Dr Hawis H Madduppa agar perikanan rajungan Madura, Jawa Timur mendapat sertifikasi ekolabel global MSC akan tetap hidup serta dilanjutkan.
"Mimpi beliau agar perikanan rajungan Madura mendapat sertifikasi ekolabel global MSC akan tetap hidup dan dilanjutkan bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Sosok beliau dalam mengampanyekan rajungan dengan salah satu prinsip keberlanjutan menjadikan nilai tambah dari produk perikanan rajungan yang pada saat ini menempati posisi di tiga besar di Indonesia," katanya melalui taklimat media yang diterima dari Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
APRI bersama organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia dan NFI Crab Council pada Sabtu (14/5) 2022 di Bogor menggelar doa bersama dan tali asih untuk keluarga almarhum pakar perikanan dan kelautan Associate Profesor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) University Dr rer.nat Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si.
Baca juga: MSC Indonesia: Dr Hawis Maddupa sosok intelektual muda penginspirasi
APRI, MSC dan NFI Crab Council, selama ini adalah parapihak yang bekerja sama dalam program perbaikan perikanan rajungan Indonesia, yang kini sedang bersiap untuk menuju penilaian penuh sertifikasi ekolabel global MSC
Kegiatan itu dihadiri Guru Besar FPIK IPB Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS, Wakil Dekan FPIK IPB Prof Dr Mala Nurilmala, Dirjen PDSPKP KKP Ir Artati Widiarti, M.Sc, Sustainable Fisheries Partnership (SFP), NFI Crab Council, keluarga dan juga sahabat-sahabat almarhum, yang turut memberikan ucapan untuk mengenangnya.
Selain pakar dan peneliti di FPIK IPB Uiversity, sejak 2014 almarhum Hawis Madduppa juga menjabat Direktur Eksekutif APRI hingga akhir hayatnya.
Menurut Artati Widiarti nilai tambah dari produk perikanan rajungan yang pada saat ini menempati posisi di tiga besar itu bersaing dengan cumi dan sotong, namun masih di bawah udang dan tuna, cakalang, dan tongkol.
Baca juga: APRI-MSC-NFI berikan beasiswa pendidikan anak pakar IPB Dr Hawis Madduppa
Ia mengaku mengenang almarhum sebagai sosok ilmuwan muda yang selalu santun dalam menyampaikan program dan pemikirannya kepada KKP.
Sedangkan Ketua APRI Ir Kuncoro Catur Nugroho, MM menyebut bahwa Dr Hawis Maddupa merupakan pendekar.
"Beliau begitu bertanggung jawab dan program-program yang yang diberikan tidak hanya berdampak pada sektor bisnis, namun juga ke nelayan, sehingga ini adalah peninggalan beliau yang nantinya menjadikan amal jariyah," katanya.
Selama di APRI, pihaknya sangat mendukung program-program yang sudah dilakukan almarhum.
Baca juga: KKP: Dr Hawis Madduppa sosok yang berperan besar kelola rajungan di Indonesia
"Apapun yang beliau kerjakan kita selalu dukung penuh," kata Kuncoro Catur Nugroho.
Sedangkan Direktur Program MSC Indonesia, Hirmen Sofyanto menyatakan mimpi pakar kelautan dan perikanan IPB University almarhum Dr Hawis H Madduppa agar perikanan rajungan Madura, Jawa Timur mendapat sertifikasi ekolabel global MSC akan tetap hidup serta dilanjutkan.
"Mimpi beliau agar perikanan rajungan Madura mendapat sertifikasi ekolabel global MSC akan tetap hidup dan dilanjutkan bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022