Jakarta (Antara Megapolitan) - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan proyek percontohan mekanisme distribusi tertutup elpiji bersubsidi tiga kilogram diharapkan sudah bisa dimulai pada April mendatang.

"Kami usahakan kuartal satu ini, atau sekitar April sudah mulai terimplementasi. Sedang kami siapkan," katanya dalam diskusi tentang subsidi elpiji di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, ada tiga wilayah yang nantinya melakukan proyek percontohan distribusi tertutup elpiji bersubsidi itu. Namun, baru Kota Tarakan, Kalimantan Utara, yang telah memastikan kesiapan melakukan uji coba tersebut.

"Tarakan ini setuju karena mau konversi ke jaringan gas kota. Sementara dua wilayah lainnya sedang didiskusikan secara intensif dengan pemerintah daerah," ujarnya.

Wiratmaja menjelaskan, pemerintah masih mengkaji skema pendistribusian yang sekiranya tepat untuk diimplementasikan dalam rangka mengurangi subsidi elpiji.

Meski telah menyiapkan skema sidik jari, kartu hingga bantuan langsung, pemerintah masih terus menggali masukan termasuk pengalaman serupa di luar negeri.

"Ada empat mekanisme, dan itu sedang didiskusikan dengan masukan dari teman-teman di luar negeri. Bank Dunia juga memberikan masukan. Kami lihat mana yang paling bagus, itu yang dipakai (dalam `pilot project`)," katanya.

Ia menuturkan, pemerintah akan melakukan verifikasi agar tidak mengulang kesalahan yang sama dengan negara lain dalam distribusi elpiji bersubsidi.

"Di India misalnya, rakyat dikasih uang tunai ternyata kemana-mana. Akhirnya ditarik lagi. Makanya kita belajar dari pengalaman mereka agar tidak terjadi di kita," ucapnya.

Jika uji coba skema distribusi tertutup itu berhasil, lanjut Wiratmaja, diharapkan pada 2017 sudah bisa diaplikasikan secara nasional.

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016