Sukabumi, 12/10 (ANTARA) - Kepala Polisi Sektor Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kompol Fatoni mengatakan, robohnya 13 menara  Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi atau Sutet yang berada di empat desa di Kecamatan Cibadak diduga akibat pencurian besi.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kami menemukan adanya kejanggalan pada robohnya tower Sutet tersebut, ternyata setelah diselidiki ada beberapa besi yang berfungsi sebagai penyangga tower hilang dengan cara digergaji," kata Kompol Fatoni kepada ANTARA, Selasa.

Ditambahkannya, dari 13 menara yang roboh tersebut hanya ada satu menara yang besi-besinya dicuri, akibatnya tower itu roboh dan  diikuti dengan 12 menara yang lain karena terbawa oleh bentangan kabel yang roboh akibat besinya dicuri.

Menurut Tim Tehnik Sutet PLTU II Jabar-TX-Cibadak, Danar TWS, dari hasil pemeriksaan terhadap 13 menara sutet yang roboh tersebut, dtemukan ada bekas besi yang digergaji dan beberapa besi penyangga yang hilang ada dua menara. "Kami menduga robohnya tower ini akibat adanya pencurian besi," tambah Danar.

Belum diketahui nilai kerugian peristiwa ini, tetapi hal ini akan menghambat proses penyaluran listrik dari PLTU Palabuhanratu ke Cibadak dan daerah-daerah lainnya."Rencananya tower ini akan digunakan untuk pendistribusian listri dengan kekuatan 150 ribu volt," kata Danar.

Sementara warga sekitar yang berada di lokasi robohnya menara sutet, Atang, mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya pencurian besi.

"Warga di sini tidak pernah mendekati tower itu karena takut terjadi sesuatu, jika ada pencurian kami yakin warga di sini tidak ada yang tahu atau bukan pelakunya," kata Atang.

Kejadian robohnya menara sutet ini terjadi pada pukul 23.30 WIB, Senin, 10/10, belasan tower itu berada di empat desa yakni Desa Neglasari, Warnajati, Pamuyuran dan Sukasirna di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Aditya

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011