PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Konflik di Irak merenggut sangat banyak korban dari kelompok paling rentan di negara Timur Tengah itu --anak-anaknya, kata seorang juru bicara PBB pada Kamis (3/12), dengan mengutip pernyataan dua pejabat PBB.

Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak Jan Kubis dan wakil Dana Anak PBB (UNICEF) di irak Peter Hawkins menyampaikan keprihatinan tersebut pada Kamis.

Pada 26 November, delapan anak menemui ajal dan enam anak lagi cedera selama satu operasi militer di Desa Al-Halabsa di dekat Kota Fallujah.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarrif mengatakan, "PBB sedang berusaha mengkonfirmasi sebanyak 15 peristiwa yang dicatat pada Oktober dan November mengenai serangan di daerah warga sipil di Fallujah, oleh semua pihak dalam konflik tersebut."

Sementara itu, Misi Bantuan PBB di Irak (UNAMI) dan UNICEF juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai keselamatan anak-anak Irak, yang terus menderita akibat dampak dari permusuhan di seluruh negeri tersebut, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang.

"Operasi yang sedang berlangsung di Ramadi, Mosul, Tala'afar dan daerah lain yang terpengaruh konflik di Irak meningkatkan resiko pelanggaran besar lain hak anak," kata juru bicara PBB itu.

UNAMI dan UNICEF telah mendesak semua pihak dalam konflik tersebut agar mematuhi semua prinsip secara adil dan berbeda dalam jalur operasi militer. Tujuannya ialah untuk melindungi anak-anak dan warga sipil lain dari dampak kekerasan sampai batas maksimal yang bisa diupayakan, dan untuk menghormati sifat sipil sekolah serta instalasi medis, ia menambahkan.

Penerjemah: Chaidar.

    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015