Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto akan menghadiri Conference Of Parties (COP21) di Paris, Perancis dengan membawa tiga misi utama yang akan disampaikan dalam forum yang membahas isu perubahan iklim dan lingkungan tersebut.

"Ada tiga isu penting yang akan dibawa Pemerintah Kota Bogor dalam forum itu nanti," kata Bima dalam jumpa pers di Balai Kota, Selasa.

Dijelaskannya, tiga isu penting tersebut yakni pertamana, kesepakatan perubahan iklim yang akan dibahas harus menyebutkan secara tegas kontribusi negara maju terhadap dana perubahan iklim atau "green climate fund" sebesar minimal 100 miliar USD per tahun kepada kota-kota di negara berkembang, termasuk Kota Bogor.

Isu kedua yakni, kesempatan perubahan iklim harus bersifat mengikat secara hukum dan "legally binding"

"Dan yang ketiga, negara maju akan mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, menjamin transparansi, transfer teknologi serta pengembangan kapasitas guna mengembangkan dan menerapkan aksi perubahan iklim di kota-kota seluruh dunia, termasuk Kota Bogor," katanya.

Dikatakannya, laporan inverntarisasi dan identifikasi emisi gas rumah kaca Kota Bogor tahun 2014, mencatat bahwa total emisi gas rumah kaca mencapai 2.661.833,84 ton karbondioksida emisi. Hal tersebut menunjukkan kenaikan yang signifikan dibanding 2010 yang mencapai 2.080.341,80 ton karbondioksida emisi.

"Menurut PBB, dampak perubahan iklim di Indonesia apabila tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dapat menimbulkan kerugian setara dengan 6,7 persen dari PDB per tahun pada 2020," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, atas dasar tersebut, Pemerintah Kota Bogor dan DPRD berkomitmen kuat dalam memantapkan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kota Bogor, antara lain melalui pengesahan peraturan daerah dan penganggaran dalam APBD.

Dikatakannya, komitmen tersebut telah ditegaskan dalam salah satu misi Kota Bogor yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang RPJMD 2015-2019 yakni menjadikan Bogor sebagai kota yang berwawasan lingkungan.

"Konsep wawasan lingkungan diterapkan melalui konsep "green city", rendah karbon dan ramah lingkungan," katanya.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bogor dan DPRD akan memenuhi undangan dari Madem Anne Hidalgo yakni Wali Kota Paris, Madam Ligia Noronha yakni Direktur United Nations Environment Program (UNEP) dan Mr Gino Van Begin, Sekretaris Jenderal ICLEI untuk menghadiri Exclusive Briefing to ICLEI members on Highlighted Event for Local Goverment at COP21.

Pertemuan tersebut berlangsung selama 10 hari yakni mulai 1 hingga 10 Desember mendatang di Le Bourget-Paris, dan juga kegiatan Climate Summit for Local Leader pada 4 Desember di Balai Kota Paris. Acara ini bagian yang tidak terpisahkan dari COP21 yang diselenggarakan United Nation atau PBB melalui United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCC).

"Acara ini dihadiri lebih dari 1.000 undangan yang terdiri dari kepala negara, kepala pemerintahan, menteri, gubernur, wali kota, parlemen nasional dan kota, akademisi, praktisi dan ahli lingkungan hidup dari seluruh dunia, termasuk Presiden Joko Widodo," katanya.

Bima menambahkan, konferensi tersebut dilatarbelakangi oleh kepedulian seluruh negara terhadap hasil telaah Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melalui Assessment Report kelima (AR 5) yang mengindikasikan kenaikan suhu global di atas dua derajat celcius pada 2100 jika tidak ada langkah yang lebih keras dari seluruh negara untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Konferensi di Parsi meminta semua negara dan kota mengajukan komitmen penurunan emisi gas rumah kaca masing-masing yang akan diterapkan setelah 2020," kata Bima.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan menghasilkan kesepakatan baru yang terdiri atas komponen mitigasi, adaptasi, pendaan, pengembangan dan transfer teknologi, pengembangan kapasitas dan transparansi informasi mengenai aksi adaptasi dan mitigasi yang telah dilakukan dan dukungan yang diperoleh.

"Diharapkan akan menghasilkan Protokol Paris sebagai pengganti Protokol Kyoto yang akan menciptakan peradaban baru bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di masa yang akan datang," kata Bima.

Areal Manager ICLEI Indonesia, Irwan Pulungan, mengatakan, Wali Kota Bogor akan menjadi panelis dan pembicara dalam berbagai panel, seminar dan summit yang ada di forum COP21. Terdapat tiga teman paparan yang dibawakannya yakni "Road to Bogor Green City", "Bogor Green Investmen" dan "Bogor Cities Transport and Climate Change".

"Akan disampaikan juga harapan Kota Bogor dan kota-kota lainnya di negara berkembang untuk mendapatkan dana perubahan iklim sebesar 100 miliar USD per tahun," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015