Bogor, (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menghadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda ke XI Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia, di hadapan para wisudawan ia berharap alumni perguruan tinggi tersebut mampu menjadi insan berpendidikan yang mencerahkan.
"Pendidikan itu harus membebaskan. Orang yang terdidik harus terbebas dari kebodohan, terbebas dari cara berfikir sempit, terbebas dari kungkungan kemungkaran. Orang terididik itu akan tercerahkan dan mencerahkan, memiliki kebebasakan berikhtiar demi kebaikan diri dan lingkungan," kata Bima di Kampus STEI Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Bima mengatakan, lulusan perguruan tinggi harus memiliki semangat penuh, gairah, dan optimisme menghadapi tantangan yang akan menanti di kehidupan sesungguhnya setelah menyelesaikan pendidikan tinggi.
"Hidup adalah bagaimana kita menari di atas hujan badai, kita semua akan menghadapi tantangan, rimba dunia belantara yang penuh cobaan. Tantangan dan cobaan itu jangan ditunggu untuk dilewati tapi dihadapi dan diatasi," katanya.
Dihadapan 248 wisudawaan STEI Tazkia, Bima menyampaikan, bahwa tidak ada jalan instan menuju kesuksesan. Semua melalui proses yang berdarah-darah untuk mencapai tujuan. Diperlukan keseriusan, komitmen, kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai sukses.
"Ada banyak contoh para tokoh dan orang-orang besar yang berdiri kuat di atas tantangan dan cobaan," kata Bima.
Menurutnya, cobaan dan tantangan yang akan dihadapi para lulusan perguruan tinggi nantinya jauh lebih kuat dibanding tugas-tugas di bangku perkuliahan maupun tugas akademis.
"Kedepan dunia nyata sudah menghadang, namun bekal optimistis, gairah dan semangat yang telah dipupuk selama di kampus. In Shaa Allah, lulus STEI Tazkia mampu menghadapinya dan berdiri tegas melewati semua rintangan," katanya.
Bima berharap lulusan STEI Tazkia tidak hanya berorietasi memasuki dunia kerja untuk menjadi karyawan, tetapi mendorong diri untuk menjadi wirausahan yang mampu menciptakan peluang bagi orang lain meraih kehidupan lebih baik.
STEI Tazkia mewisuda 248 mahasiwa yang terdiri atas delapan mahasiswa pascasarjana, 43 sarjana prodi ekonomi Islam, 128 sarjana prodi bisnis manajemen, 43 sarjana prodi akutansi Islam, dan 36 mahasiswa diploma tiga.
Acara Wisuda ke XI STEI Tazkia juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh salah seorang dosen dari International Center for Education in Islamic Finance (INCIEF, Malaysia yang disampaikan oleh Prof Syed Sa`id Othman Al Habshi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Pendidikan itu harus membebaskan. Orang yang terdidik harus terbebas dari kebodohan, terbebas dari cara berfikir sempit, terbebas dari kungkungan kemungkaran. Orang terididik itu akan tercerahkan dan mencerahkan, memiliki kebebasakan berikhtiar demi kebaikan diri dan lingkungan," kata Bima di Kampus STEI Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Bima mengatakan, lulusan perguruan tinggi harus memiliki semangat penuh, gairah, dan optimisme menghadapi tantangan yang akan menanti di kehidupan sesungguhnya setelah menyelesaikan pendidikan tinggi.
"Hidup adalah bagaimana kita menari di atas hujan badai, kita semua akan menghadapi tantangan, rimba dunia belantara yang penuh cobaan. Tantangan dan cobaan itu jangan ditunggu untuk dilewati tapi dihadapi dan diatasi," katanya.
Dihadapan 248 wisudawaan STEI Tazkia, Bima menyampaikan, bahwa tidak ada jalan instan menuju kesuksesan. Semua melalui proses yang berdarah-darah untuk mencapai tujuan. Diperlukan keseriusan, komitmen, kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai sukses.
"Ada banyak contoh para tokoh dan orang-orang besar yang berdiri kuat di atas tantangan dan cobaan," kata Bima.
Menurutnya, cobaan dan tantangan yang akan dihadapi para lulusan perguruan tinggi nantinya jauh lebih kuat dibanding tugas-tugas di bangku perkuliahan maupun tugas akademis.
"Kedepan dunia nyata sudah menghadang, namun bekal optimistis, gairah dan semangat yang telah dipupuk selama di kampus. In Shaa Allah, lulus STEI Tazkia mampu menghadapinya dan berdiri tegas melewati semua rintangan," katanya.
Bima berharap lulusan STEI Tazkia tidak hanya berorietasi memasuki dunia kerja untuk menjadi karyawan, tetapi mendorong diri untuk menjadi wirausahan yang mampu menciptakan peluang bagi orang lain meraih kehidupan lebih baik.
STEI Tazkia mewisuda 248 mahasiwa yang terdiri atas delapan mahasiswa pascasarjana, 43 sarjana prodi ekonomi Islam, 128 sarjana prodi bisnis manajemen, 43 sarjana prodi akutansi Islam, dan 36 mahasiswa diploma tiga.
Acara Wisuda ke XI STEI Tazkia juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh salah seorang dosen dari International Center for Education in Islamic Finance (INCIEF, Malaysia yang disampaikan oleh Prof Syed Sa`id Othman Al Habshi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015