Grup musik Kotak menutup rangkaian acara upacara penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2021 di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu malam.
Beberapa tembang yang bernada energik dan menghentak dibawakan grup musik asal ibu kota tersebut, dimulai dengan Sayap-sayap Garuda, Terbang' dan Tendangan dari Langit, yang diiringi oleh atraksi 500 pesawat nirawak atau drone.
Tantri dan kawan-kawan kembali mengguncang Stadion Mandala, Jayapura lewat lagu populer lainnya, "Beraksi", diikuti dengan pesta kembang api di atas langit Kota Jayapura yang menjadi penanda berakhirnya Peparnas di Papua.
Baca juga: Presiden Jokowi resmi tutup Peparnas XVI Papua
Selain Kotak, upacara penutupan Peparnas ke-16 itu juga turut dimeriahkan oleh penampilan tarian oleh anak-anak Papua serta pertunjukan musik musisi asli Papua.
Sebelum penampilan Kotak, acara didahului dengan penurunan bendera Peparnas bersamaan dengan padamnya api di kaldron utama. Bendera Peparnas selanjutnya diserahkan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Senny Marbun untuk diteruskan kepada Gubernur Sumut dan Aceh.
Peparnas Papua resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo. Pesta olahraga disabilitas nasional tersebut untuk pertama kalinya selanjutnya bakal digelar di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
Pada Perparnas 2021 kali ini, tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Peparnas Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu, demikian data dari pihak penyelenggara.
Baca juga: Gubernur Papua ajak manfaatkan fasilitas olahraga yang sudah dibangun
Sementara tuan rumah Jawa Barat gagal mempertahankan predikat juara bertahan setelah hanya finis di urutan kedua dalam klasemen akhir perolehan medali dengan 110 emas, 92 perak, 75 perak.
Posisi ketiga ditempati Jawa tengah dengan raihan 89 emas, 60 perak, 76 perunggu. Adapun keempat dan kelima masing-masing diraih Kalimantan Selatan dengan 41 emas, 43 perak, dan 47 perunggu dan Sumatera Utara dengan 27 emas, 32 perak, dan 15 perunggu.
Selain itu, berdasarkan data dari pihak penyelenggara terdapat pemecahan rekor tercipta dalam pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut.
Baca juga: Gubernur Enembe bangga Papua juara umum Peparnas 2021
Pada cabang olahraga atletik terdapat 96 pemecahan rekor Peparnas, 39 rekornas dari cabang renang, dan 13 dari cabang angkat berat. Selain itu, atlet para-renang juga berhasil mengukir pemecahan rekor ASEAN Para Games.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Beberapa tembang yang bernada energik dan menghentak dibawakan grup musik asal ibu kota tersebut, dimulai dengan Sayap-sayap Garuda, Terbang' dan Tendangan dari Langit, yang diiringi oleh atraksi 500 pesawat nirawak atau drone.
Tantri dan kawan-kawan kembali mengguncang Stadion Mandala, Jayapura lewat lagu populer lainnya, "Beraksi", diikuti dengan pesta kembang api di atas langit Kota Jayapura yang menjadi penanda berakhirnya Peparnas di Papua.
Baca juga: Presiden Jokowi resmi tutup Peparnas XVI Papua
Selain Kotak, upacara penutupan Peparnas ke-16 itu juga turut dimeriahkan oleh penampilan tarian oleh anak-anak Papua serta pertunjukan musik musisi asli Papua.
Sebelum penampilan Kotak, acara didahului dengan penurunan bendera Peparnas bersamaan dengan padamnya api di kaldron utama. Bendera Peparnas selanjutnya diserahkan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Senny Marbun untuk diteruskan kepada Gubernur Sumut dan Aceh.
Peparnas Papua resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo. Pesta olahraga disabilitas nasional tersebut untuk pertama kalinya selanjutnya bakal digelar di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
Pada Perparnas 2021 kali ini, tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Peparnas Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu, demikian data dari pihak penyelenggara.
Baca juga: Gubernur Papua ajak manfaatkan fasilitas olahraga yang sudah dibangun
Sementara tuan rumah Jawa Barat gagal mempertahankan predikat juara bertahan setelah hanya finis di urutan kedua dalam klasemen akhir perolehan medali dengan 110 emas, 92 perak, 75 perak.
Posisi ketiga ditempati Jawa tengah dengan raihan 89 emas, 60 perak, 76 perunggu. Adapun keempat dan kelima masing-masing diraih Kalimantan Selatan dengan 41 emas, 43 perak, dan 47 perunggu dan Sumatera Utara dengan 27 emas, 32 perak, dan 15 perunggu.
Selain itu, berdasarkan data dari pihak penyelenggara terdapat pemecahan rekor tercipta dalam pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut.
Baca juga: Gubernur Enembe bangga Papua juara umum Peparnas 2021
Pada cabang olahraga atletik terdapat 96 pemecahan rekor Peparnas, 39 rekornas dari cabang renang, dan 13 dari cabang angkat berat. Selain itu, atlet para-renang juga berhasil mengukir pemecahan rekor ASEAN Para Games.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021