Dialog budaya antara Papua, Sumatra Utara, dan Aceh mengawali prosesi serah terima tuan rumah Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di rangkaian penutupan Peparnas XVI Papua, di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu malam.

Atlet Papua diwakili Marinus M Yowei (renang), Evy Yunita Pohan dari para-atletik mewakili Sumut, sedangkan Aceh diwakili atlet menembak Syahrul Aziz.

Marinus selaku tuan rumah menyampaikan permintaan maaf kepada Evy dan Syahrul apabila belum bisa memberikan perhatian dan pelayanan yang baik selama pelaksanaan Peparnas Papua.

Evy dan Syahrul pun merasa bersyukur sudah bisa menginjakkan kaki di Papua sehingga bisa melihat dan merasakan langsung keindahan alamnya.

"Ini menunjukkan betapa luasnya negara kita. Kami bersyukur bisa mengunjungi wilayah terjauh Indonesia," ujar Evy, peraih medali emas di nomor 800 meter T54 putri para-atletik.

Mereka bersepakat untuk melanjutkan kompetisi pada Peparnas XVII yang akan digelar di Aceh dan Sumatra Utara.

Setelah itu, dilakukan serah terima bendera NPC dari Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Ketua Umum NPC Senny Marbun, kemudian diteruskan pada Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Bendera kedua diserahkan pula kepada perwakilan pejabat yang hadir mewakili Gubernur Sumut.

Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi pada 6-13 November 2021.

Tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Peparnas Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu.

Penutupan Peparnas dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, sementara sebelumnya pembukaan dilakukan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.

Baca juga: Jateng masih memimpin raihan medali para-atletik Peparnas Papua
Baca juga: Enam atlet disabilitas berprestasi Papua bawa bendera Peparnas XVI
 

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021