Sebanyak puluhan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mangunjaya Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang dihuni jenazah terpapar COVID-19 amblas.
"Kondisi makam yang amblas ini sudah terjadi sejak kemarin. Jumlahnya kini sudah mencapai puluhan makam," kata Kepala UPTD TPU Mangunjaya Milun di Bekasi, Jumat.
Dia mengatakan penyebab amblasnya puluhan makam itu dikarenakan perubahan kontur tanah makam menjadi basah seiring guyuran air hujan di awal musim penghujan tahun ini.
Baca juga: Disperkimtan Bekasi usulkan penambahan makam khusus jenazah pasien COVID-19
Milun mengatakan mayoritas makam-makam yang amblas itu merupakan makam baru yang proses pemulasaran dilakukan pada beberapa bulan sebelum kejadian ini.
"Semuanya makam baru, umur makamnya paling lama sekitar tiga bulan," katanya.
Ketika dimakamkan, kata dia, tanah-tanah di dalamnya masih dalam kondisi keras dan kering sehingga teksturnya masih kuat untuk menopang beban tanah di lubang makam.
Baca juga: Pemkot Bekasi izinkan jenasah COVID-19 dimakamkan di pemakaman keluarga
Sebaliknya ketika musim hujan datang, tanah yang kering itu mengalami penyusutan sehingga ketebalannya menurun dan menyebabkan amblasnya makam-makam yang baru seumur jagung tersebut.
"Kalau makam baru mah begitu, tanahnya waktu itu musim kemarau, tanahnya masih pada keras, kena air jadi hancur," ucapnya.
Dirinya menampik amblasnya makam dikarenakan peti-peti pemakaman COVID-19 mengalami pelapukan sebab kondisi peti masih bagus dan tidak hancur setelah tanahnya amblas.
"Kalau soal peti aman, tidak perlu diganti dengan peti baru. Jenazah juga aman," katanya.
Baca juga: DKI Jakarta berikan izin jenazah COVID-19 dimakamkan di luar TPU khusus
UPTD TPU Mangunjaya telah berupaya memadatkan kembali tanah makam dengan menambah volume tanah sehingga tidak akan amblas kembali bahkan saat diguyur air hujan.
"Sekarang, Alhamdulillah, sudah mulai rapi lagi. Tinggal tambah tanah lagi, paling tambahnya 60 sentimeter. Dua hari penanganan kelar, sudah rapi semua," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kondisi makam yang amblas ini sudah terjadi sejak kemarin. Jumlahnya kini sudah mencapai puluhan makam," kata Kepala UPTD TPU Mangunjaya Milun di Bekasi, Jumat.
Dia mengatakan penyebab amblasnya puluhan makam itu dikarenakan perubahan kontur tanah makam menjadi basah seiring guyuran air hujan di awal musim penghujan tahun ini.
Baca juga: Disperkimtan Bekasi usulkan penambahan makam khusus jenazah pasien COVID-19
Milun mengatakan mayoritas makam-makam yang amblas itu merupakan makam baru yang proses pemulasaran dilakukan pada beberapa bulan sebelum kejadian ini.
"Semuanya makam baru, umur makamnya paling lama sekitar tiga bulan," katanya.
Ketika dimakamkan, kata dia, tanah-tanah di dalamnya masih dalam kondisi keras dan kering sehingga teksturnya masih kuat untuk menopang beban tanah di lubang makam.
Baca juga: Pemkot Bekasi izinkan jenasah COVID-19 dimakamkan di pemakaman keluarga
Sebaliknya ketika musim hujan datang, tanah yang kering itu mengalami penyusutan sehingga ketebalannya menurun dan menyebabkan amblasnya makam-makam yang baru seumur jagung tersebut.
"Kalau makam baru mah begitu, tanahnya waktu itu musim kemarau, tanahnya masih pada keras, kena air jadi hancur," ucapnya.
Dirinya menampik amblasnya makam dikarenakan peti-peti pemakaman COVID-19 mengalami pelapukan sebab kondisi peti masih bagus dan tidak hancur setelah tanahnya amblas.
"Kalau soal peti aman, tidak perlu diganti dengan peti baru. Jenazah juga aman," katanya.
Baca juga: DKI Jakarta berikan izin jenazah COVID-19 dimakamkan di luar TPU khusus
UPTD TPU Mangunjaya telah berupaya memadatkan kembali tanah makam dengan menambah volume tanah sehingga tidak akan amblas kembali bahkan saat diguyur air hujan.
"Sekarang, Alhamdulillah, sudah mulai rapi lagi. Tinggal tambah tanah lagi, paling tambahnya 60 sentimeter. Dua hari penanganan kelar, sudah rapi semua," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021