Bogor, 17/5 (ANTARA) - Budayawan dan seniman Kota Bogor mendukung imbauan pemakaian pakaian adat Sunda menjelang Hari Jadi Bogor (HJB) 2012.
"Penyerahan dukungan mengenakan pakaian adat Sunda tersebut dilakukan oleh tiga orang budaywan dan seniman Kota Bogor yakni Dadang HP, Eman Sulaeman, dan Deddy Roamer," kata Kabag Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus di Bogor, Jabar, Kamis.
Ia juga menjelaskan, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Bogor yang juga Ketua Panitia HJB ke-530 Arif Mustofa Budiyanto, selain menerima pernyataan dukungan mengenakan pakaian adat Sunda, juga mererima "totopong" (ikat kepala).
Mengenai penggunaan pakaian adat Sunda, Dandang HP mengakui, setiap memperingati HJB kurang dirasakan masyarakat Bogor, dan hanya sebatas diperingati di lingkungan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor.
"Mungkin salah satu penyebabnya kegiatan HJB tidak mempunyai tanda/ciri khusus bahwa masyarakat Bogor sedang memperingati hari jadinya," ucapnya.
Ia mengakui, setiap peringatan HJB dalam sidang paripurna khusus DPRD sudah rutin mengenakan pakaian adat Sunda.
Tapi itu sebatas dilingkungan pejabat dan anggota DPRD, dan belum menyentuh lebih luas lagi, termasuk masyarakat.
Oleh karena itu, kata Dadang, pihaknya mencoba dalam HJB kali ini harus berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Kami mengusulkan kepada panitia HJB agar penggunaan pakaian adat Sunda diperluas lagi. Kita mengusulkan sepekan sebelum HJB bisa mengenakan pakaian adat Sunda, minimal mengenakan ikat kepala," tuturnya.
Menanggapi usulan budayawan dan seniman itu, Arif Mustofa Budiyanto menyatakan, pihaknya siap merespons keinginan dari komponen masyarakat tersebut.
"Kita akan sampaikan kepada wali kota dan segera kita buatkan surat imbauannya," ujarnya, menambahkan.
Pada Selasa (15/5), sedikitnya 100 orang dari berbagai komponen masyarakat mulai dari budayawan, seniman, pegawai negeri sipil, dan organisasi kemasyarakatan meminta kepada panitia HJB ke-530 untuk mengeluarkan imbauan kepada instansi pemerintah, BUMD, BUMN, TNI, Polri dan swasta di Kota Bogor agar menjelang HJB mengenakan pakaian adat Sunda.
Pakaian adat Sunda dimaksud mengenakan baju kampret dan celana pangsi lengkap menggunakan "totopong", atau sekurang-kurangnya mengenakan ikat kepala.
Andy J
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Penyerahan dukungan mengenakan pakaian adat Sunda tersebut dilakukan oleh tiga orang budaywan dan seniman Kota Bogor yakni Dadang HP, Eman Sulaeman, dan Deddy Roamer," kata Kabag Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus di Bogor, Jabar, Kamis.
Ia juga menjelaskan, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Bogor yang juga Ketua Panitia HJB ke-530 Arif Mustofa Budiyanto, selain menerima pernyataan dukungan mengenakan pakaian adat Sunda, juga mererima "totopong" (ikat kepala).
Mengenai penggunaan pakaian adat Sunda, Dandang HP mengakui, setiap memperingati HJB kurang dirasakan masyarakat Bogor, dan hanya sebatas diperingati di lingkungan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor.
"Mungkin salah satu penyebabnya kegiatan HJB tidak mempunyai tanda/ciri khusus bahwa masyarakat Bogor sedang memperingati hari jadinya," ucapnya.
Ia mengakui, setiap peringatan HJB dalam sidang paripurna khusus DPRD sudah rutin mengenakan pakaian adat Sunda.
Tapi itu sebatas dilingkungan pejabat dan anggota DPRD, dan belum menyentuh lebih luas lagi, termasuk masyarakat.
Oleh karena itu, kata Dadang, pihaknya mencoba dalam HJB kali ini harus berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Kami mengusulkan kepada panitia HJB agar penggunaan pakaian adat Sunda diperluas lagi. Kita mengusulkan sepekan sebelum HJB bisa mengenakan pakaian adat Sunda, minimal mengenakan ikat kepala," tuturnya.
Menanggapi usulan budayawan dan seniman itu, Arif Mustofa Budiyanto menyatakan, pihaknya siap merespons keinginan dari komponen masyarakat tersebut.
"Kita akan sampaikan kepada wali kota dan segera kita buatkan surat imbauannya," ujarnya, menambahkan.
Pada Selasa (15/5), sedikitnya 100 orang dari berbagai komponen masyarakat mulai dari budayawan, seniman, pegawai negeri sipil, dan organisasi kemasyarakatan meminta kepada panitia HJB ke-530 untuk mengeluarkan imbauan kepada instansi pemerintah, BUMD, BUMN, TNI, Polri dan swasta di Kota Bogor agar menjelang HJB mengenakan pakaian adat Sunda.
Pakaian adat Sunda dimaksud mengenakan baju kampret dan celana pangsi lengkap menggunakan "totopong", atau sekurang-kurangnya mengenakan ikat kepala.
Andy J
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012