Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama 10 hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Kota Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan, telah selesai dilaksanakan dengan biaya penyelenggaraan yang sangat efisien oleh Polda Metro Jaya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Dr. M Fadil Imran dalam keterangan yang diterima di Kota Depok, Senin, resmi menutup vaksinasi merdeka  yang berlangsung secara online dan offline, dihadiri oleh para Kapolres, Pimpinan Daerah serta para relawan.

"Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event, atau program, namun sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan. Metode ini mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaanya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah," ujar Kapolda Metro Jaya.

Kapolda mengatakan keunggulan dari pelaksanaan Vaksinasi Merdeka tahap II ini ialah hadirnya Platform Digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia. Platform ini berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, dimanapun berada. 

Baca juga: Menkes: Vaksinasi Indonesia peringkat kelima dunia

"Pembuatan aplikasi digital Vaksinasi Merdeka yang dapat diunduh di google playstore dan app store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0," kata Fadil Imran.

Vaksinasi Merdeka Aglomerasi merupakan kegiatan seri kedua dari Vaksinasi Merdeka, di mana pelaksanaan pertama dilakukan di DKI Jakarta, yang berhasil mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107 persen, di hari terakhir pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2021 lalu. 

"Bila pimpinan daerah menilai metode Vaksinasi Merdeka ini bermanfaat, maka layaknya sebagai cetakan, silahkan digunakan cetakan Vaksinasi Merdeka ini untuk melanjutkan program vaksinasi berikutnya di masing-masing wilayah," kata Fadil.

Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Supriyanto mengatakan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72 persen di lima wilayah penyanggah. Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37 peesen.

Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengatakan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan metode yang menjadi terobosan strategis. Mengapa? Karena biaya penyelenggaraan yang efisien. Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. 

Baca juga: Kemenkes: Pemda diminta giatkan sosialisasi pentingnya vaksin

Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien. Di vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaran untuk menyuntikkan satu individu hanya Rp5.000 hingga maksimal Rp20.000. 

Berdasarkan studi yang kami lakukan dengan metode wawancara dengan berbagai pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp100 ribu – Rp170 ribu per suntik untuk setiap individu.

“Efisiensi biaya penyelenggaraan ini dapat terjadi karena metode Vaksinasi Merdeka mensyaratkan 9 pilar diantaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik. Kedua, dilaksanakan selama minimal 10 hari pelaksanaan, tanpa henti, bahkan ada yang dilaksanakan di malam hari; Gerai dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga,” tambah Devie Rahmawati yang juga menjadi kordinator relawan Vaksinasi Merdeka.

“Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka (SVM) hadir membantu pengelolaan Vaksinasi Merdeka yang diinisasi oleh Polda Metro Jaya dalam hal memastikan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka berjalan sesuai dengan metode yang disusun. Pada tahap kedua ini, dengan unsur kerelawanan, dimana   relawan nakes maupun non nakes yang bertugas di gerai, diberikan insentif sama yaitu sebesar Rp. 100 ribu per hari, per relawan. Dibandingkan pelaksanaan vaksinasi lain, yang minimal petugasnya diberikan honor Rp. 500 ribu hingga Rp. 1,5 Juta per petugas,” imbuh Mila Viendyasari, pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka.

“Selain itu, Vaksinasi Merdeka juga mengandalkan kedermawanan dari berbagai mitra yang memberikan bantuan materi dan perlengkapan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di setiap gerai seperti APD, nurse cap, tensi meter, modem, laptop serta peralatan prokes. Tidak hanya itu, mitra gojek juga memberikan insentif gratis perjalanan bagi para relawan seratus persen, pulang dan pergi selama pelaksanaan vaksinasi merdeka tahap I dan II. Pelaksanaan kali ini melibatkan lebih dari 25 mitra,” seru Mila Viendyasari yang juga Pengajar di Vokasi UI.

Baca juga: Dosen Farmasi UI: Vaksin berhasil mengeliminasi penyakit hingga 90 persen

"Kepercayaan yang tinggi pada kepemimpinan Polda Metro Jaya, tidak hanya membuat dermawan berbondong-bondong membantu, namun juga masyarakat sebagai relawan juga menyambut dengan antusias yang tinggi. Pada Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, jumlah calon relawan yang mendaftar melalui platform digital sebanyak 13 ribu. Meskipun akhirnya yang dapat turut serta hanya 4.570 relawan," ujar Richard, pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka.

Pada Vaksinasi Merdeka pertama di wilayah DKI, pendaftaran untuk menjaring relawan dibuka selama 3 hari, dengan total calon relawan hampir mencapai 30 ribu orang. Pendaftar berasal dari berbagai kalangan, diantaranya supporter bola mencapai 11 ribu calon, mahasiswa sebanyak 9 ribu calon, para dokter gigi, serta masyarakat umum. 

"Formula Bang Fadil, Kapolda Metro Jaya, yang meyakini bahwa ruh bangsa Indonesia ialah gotong royong, terbukti, walau di pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pertama Jakarta sedang disebur gelombang Covid kedua dan PPKM level 4, dimana RS sudah full dan angka Covid meningkat, masih banyak masyarakat yang tergerak hatinya untuk menjadi relawan, dan mau keluar rumah berjuang menjadi relawan Vaksinasi Merdeka," tutup Richard yang juga pimpinan Komunitas Supporter Bola Indonesia.

Baca juga: Fakultas Farmasi UI dan TNI gelar layanan vaksinasi COVID-19 di Sasakpanjang Bogor

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021