Bekasi, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai membenahi jaringan utilitas seperti listrik dan telekomunikasi di wilayahnya karena keberadaannya dianggap merusak estetika kota.

"Selama ini kita tidak memiliki sarana utilitas yang memadai, akibatnya jalanan sering kali rusak karena sering digali oleh perusahaan yang memiliki kepentingan," kata Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Kota Bekasi Erwin Guwinda di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, kerusakan lingkungan tersebut kerap diakibatkan oleh aktivitas pemasangan komponen utilitas seperti kebel listrik, kabel telekomunikasi, pipanisasi, atau untuk saluran air.

Minimnya pengawasan pemerintah daerah terhadap aktivitas itu membuat proses pemasangan utilitas dikerjakan secara masing-masing oleh perusahaan terkait.

"Yang satu (perusahaan) baru selesai (memasang utilitas), sudah digali lagi lubangnya untuk pemasangan utilitas lainnya. Dampaknya bisa merusak lingkungan, aspal, bahkan kemacetan lalu lintas di sekitarnya," katanya.

Dikatakan Erwin, kemacetan terjadi akibat badan jalan menyempit karena keberadaan timbunan tanah bekas galian.

"Belum lagi tanah bekas galiannya membuat jalan menjadi kotor dan licin," katanya.

Menurut dia, pembuatan galian untuk pemasangan kabel atau pipanisasi itu bisa memakan waktu sebulan.

Untuk itu pihaknya telah merancang sebuah sarana utilitas yang terintegrasi dengan pedestrian berikut taman dan jalur sepeda.

"Untuk tahun 2015, sarana utilitas itu baru kita buat di Jalan KH Noer Alie Kalimalang sepanjang 5,3 kilometer mulai dari Pasar Sumber Artha hingga simpang Bekasi Cyber Park (BCP)," katanya.

Utilitas tersebut terdiri atas dua bagian rak dengan lebar sekitar 3-5 meter yang bisa digunakan untuk menyimpan sejumlah komponen utilitas secara rapi.

"Namun desainnya belum bisa digunakan untuk komponen pipanisasi. Baru sebatas kabel," katanya.

Total biaya pembuatan sarana utilitas yang terintegrasi dengan pedestrian itu seharga Rp30 miliar yang diambil dari dana bantuan Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jabar pada 2015.

Sarana utilitas serupa akan kembali dibuat pihaknya di sejumlah koridor jalan utama seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Meutia, dan Jalan Ir H Djuanda pada 2016.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015