Seorang artis peran bernama Fahri Azmi diduga terkena korban penipuan modus permintaan transfer senilai Rp75 juta oleh oknum berinisial AH sebagai pengaku utusan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Saya pribadi ditipu Rp75 juta. Kenapa saya menindaklanjuti kasus ini karena korban sudah banyak," kata Fahri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat.
Fahri mengaku tertipu dengan modus minta tolong transfer sejumlah uang ke rekening seseorang sebesar Rp75.000.000.
Penipuan bermula ketika Fahri beserta para teman pengusahanya bertemu dengan AH di sebuah pesta pernikahan pada Juni.
Kala itu, AH mengaku sebagai salah satu orang penting di jajaran pemerintah. Bahkan, pelaku mengaku sebagai orang utusan presiden Joko Widodo.
Baca juga: Warga Depok diminta waspadai penipuan penjualan tabung oksigen
AH, lanjut Fahri, bahkan sempat menunjukkan surat bukti bahwa dia utusan Presiden Joko Widodo. Belakangan diketahui surat yang bertanda tangan presiden itu palsu.
Fahri yang juga berprofesi sebagai pengusaha pun termakan bualan pelaku. "'Image'-nya dia itu seorang pejabat. Jadi, kalangan pengusaha sudah percaya, dia pejabat," kata dia.
Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, AH meminta tolong Fahri untuk mentransfer uang sebesar Rp75.000.000.
"Modusnya dia itu limit transfernya habis, lalu dia minta tolong ke saya untuk transfer uang. Saya percaya, saya talangi dulu uangnya," kata Fahri.
Namun beberapa hari setelah uang ditransfer, tiba-tiba AH menghilang. Fahri pun panik dan mencoba menghubungi AH lewat pesan singkat, namun tidak ada balasan.
Baca juga: Polisi tangkap tersangka penipuan Rp1,25 miliar di Malang
Atas dasar itulah, Fahri melaporkan peristiwa penipuan ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya. Kasus itu pun kini dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Barat.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKP Nico Purba mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.
Saat ini, kata Nico, pihaknya tengah memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan bukti untuk kepentingan penyidikan.
"Kemungkinan kami juga melakukan penggeledahan ke tempat terduga pelaku," tutup Nico.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Saya pribadi ditipu Rp75 juta. Kenapa saya menindaklanjuti kasus ini karena korban sudah banyak," kata Fahri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat.
Fahri mengaku tertipu dengan modus minta tolong transfer sejumlah uang ke rekening seseorang sebesar Rp75.000.000.
Penipuan bermula ketika Fahri beserta para teman pengusahanya bertemu dengan AH di sebuah pesta pernikahan pada Juni.
Kala itu, AH mengaku sebagai salah satu orang penting di jajaran pemerintah. Bahkan, pelaku mengaku sebagai orang utusan presiden Joko Widodo.
Baca juga: Warga Depok diminta waspadai penipuan penjualan tabung oksigen
AH, lanjut Fahri, bahkan sempat menunjukkan surat bukti bahwa dia utusan Presiden Joko Widodo. Belakangan diketahui surat yang bertanda tangan presiden itu palsu.
Fahri yang juga berprofesi sebagai pengusaha pun termakan bualan pelaku. "'Image'-nya dia itu seorang pejabat. Jadi, kalangan pengusaha sudah percaya, dia pejabat," kata dia.
Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, AH meminta tolong Fahri untuk mentransfer uang sebesar Rp75.000.000.
"Modusnya dia itu limit transfernya habis, lalu dia minta tolong ke saya untuk transfer uang. Saya percaya, saya talangi dulu uangnya," kata Fahri.
Namun beberapa hari setelah uang ditransfer, tiba-tiba AH menghilang. Fahri pun panik dan mencoba menghubungi AH lewat pesan singkat, namun tidak ada balasan.
Baca juga: Polisi tangkap tersangka penipuan Rp1,25 miliar di Malang
Atas dasar itulah, Fahri melaporkan peristiwa penipuan ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya. Kasus itu pun kini dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Barat.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKP Nico Purba mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.
Saat ini, kata Nico, pihaknya tengah memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan bukti untuk kepentingan penyidikan.
"Kemungkinan kami juga melakukan penggeledahan ke tempat terduga pelaku," tutup Nico.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021