Bogor, (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Barat akan menggabungkan atau memerger 82 sekolah dasar yang ada di kota tersebut, menjadi 34 SD sebagai salah satu langkah efisiensi seiring terbatasnya jumlah guru.

"Sebanyak 82 SD akan dimerger menjadi 36 sekolah. Untuk tahap awal, merger dilakukan untuk 21 SD yang digabung menjadi tujuh sekolah," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik, Setiabudi, di Bogor, Senin.

Setiabudi mengatakan untuk kelancaran pelaksanaan merger SD ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah dan juga orang tua peserta didik terkait program penggambungan sekolah tersebut.

Dikatakannya, 21 sekolah yang sergera dimerger tersebut tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Bogor. Di antaranya, Kecamatan Bogor Utara ada SD Kawung Luwuk 1, 2, 3 dan 4 akan dimerger menjadi satu sekolah.

Di Kecamatan Bogor Tengah ada SD Negeri 1, 3 dan 5 akan dilebur menjadi satu sekolah, dan SD Negeri Empang 2 akan disatukan dengan SD Negeri Empang 4.

Sementara itu, untuk Kecamatan Bogor Selatan, terdapat SD Negeri Bondongan 1 dan 2. Di Kecamatan Tanah Sareal, ada SD Negeri Pondok Rumput yang akan digabung. Kecamatan Bogor Barat terdapat tiga sekolah yang digabung menjadi satu yakni SD Negeri Purbasari 1,2 dan 3.

Sedangkan di Kecamatan Bogor Timur ada SD Negeri Sukasari 1,2,3 dan 4 serta SD Negeri Siliwangi yang akan digabung menjadi satu sekolah.

"Diharapkan melalui merger ini dapat meningkatkan kualitas serta efisiensi pendidikan sekolah dasar," katanya.

Ia mengatakan merger dilakukan dengan memperhatikan beberapa permasalahan yang muncul. Sekolah yang akan dimerger juga dipilih dengan berbagai persyaratan salah satunya sekolah yang berada dalam satu hamparan, dan jumlah muridnya sedikit.

Merger salah satu solusi mengatasi kekurangan guru dan kepala sekolah di Kota Bogor. Saat ini sudah ada sekitar 75 guru yang mengikuti seleksi kepala sekolah dan baru 40 yang lolos, sisanya masih mendapat nilai kurang bagus. Guru yang mengikuti seleksi tersebut akan mengisi kekurangan guru dan kepala sekolah yang sudah pensiun.

"Merger dan rekruitmen baru tenaga kependidikan sebagai upaya yang saling melengkapi dalam persoalan kependidikan di Kota Bogor. Kami juga memperjuangan 100 guru honorer untuk diangkat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Edgar Suratman.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015