Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, melaporkan ada 39 pasien positif COVID-19 di Kota Bogor yang meninggal dunia dalam sepekan terakhir, sejak Rabu (14/7) hingga Rabu ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Bogor, Rabu, mengatakan jumlah kasus meninggal dunia tersebut tercatat pada data COVID-19 di Dinas Kesehatan Kota Bogor, selama sepekan.
Rinciannya adalah, pada Selasa (20/7) ada tiga pasien positif COVID-19 meninggal dunia, Senin (19/7) ada 12 pasien meninggal dunia, Minggu (18/7) ada dua pasien meninggal dunia, Sabtu (17/7) tiga pasien meninggal dunia, Jumat (16/7) empat pasien meninggal dunia, Kamis (15/7) sembilan pasien meninggal dunia,
dan Rabu (14/7) enam pasien meninggal dunia.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kota Bogor tambah enam orang
Baca juga: Dalam sepekan ada 10 pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Kota Bogor
Menurut Retno, dengan adanya tambahan 39 pasien positif COVID-19 meninggal dunia dalam sepekan terakhir, maka pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Bogor seluruhnya selama pandemi COVID-19 ada 339 pasien meninggal dunia.
Sedangkan, pada periode sepekan sebelumnya, sejak Selasa (13/7) hingga Selasa (6/7), tercatat ada sembilan pasien COVID-19 di Kota Bogor yang meninggal dunia.
Meningkatnya, jumlah kematian pasien COVID-19 di Kota Bogor ini, terjadi pada saat Kota Bogor mengalami krisis oksigen, karena pasokan oksigen dari agen di Jakarta ke stasiun pengisian oksigen di Kabupaten Bogor berkurang dan kadang-kadang kosong, sehingga pasoken oksigen ke rumah sakit di Kota Bogor juga menjadi berkurang.
Baca juga: Sembilan orang meninggal akibat COVID-19 di Kota Bogor dalam sepekan
Padahal, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bogor meningkatkat tajam sejak akhir Juni lalu, sehingga tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan di Kota Bogor menjadi sangat tinggi.
Menurut Retno, padahal pasien positif COVID-19, terutama dengan gejala berat hingga sedang membutuhkan oksigen untuk membantu pernafasannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno di Bogor, Rabu, mengatakan jumlah kasus meninggal dunia tersebut tercatat pada data COVID-19 di Dinas Kesehatan Kota Bogor, selama sepekan.
Rinciannya adalah, pada Selasa (20/7) ada tiga pasien positif COVID-19 meninggal dunia, Senin (19/7) ada 12 pasien meninggal dunia, Minggu (18/7) ada dua pasien meninggal dunia, Sabtu (17/7) tiga pasien meninggal dunia, Jumat (16/7) empat pasien meninggal dunia, Kamis (15/7) sembilan pasien meninggal dunia,
dan Rabu (14/7) enam pasien meninggal dunia.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kota Bogor tambah enam orang
Baca juga: Dalam sepekan ada 10 pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Kota Bogor
Menurut Retno, dengan adanya tambahan 39 pasien positif COVID-19 meninggal dunia dalam sepekan terakhir, maka pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Bogor seluruhnya selama pandemi COVID-19 ada 339 pasien meninggal dunia.
Sedangkan, pada periode sepekan sebelumnya, sejak Selasa (13/7) hingga Selasa (6/7), tercatat ada sembilan pasien COVID-19 di Kota Bogor yang meninggal dunia.
Meningkatnya, jumlah kematian pasien COVID-19 di Kota Bogor ini, terjadi pada saat Kota Bogor mengalami krisis oksigen, karena pasokan oksigen dari agen di Jakarta ke stasiun pengisian oksigen di Kabupaten Bogor berkurang dan kadang-kadang kosong, sehingga pasoken oksigen ke rumah sakit di Kota Bogor juga menjadi berkurang.
Baca juga: Sembilan orang meninggal akibat COVID-19 di Kota Bogor dalam sepekan
Padahal, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bogor meningkatkat tajam sejak akhir Juni lalu, sehingga tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan di Kota Bogor menjadi sangat tinggi.
Menurut Retno, padahal pasien positif COVID-19, terutama dengan gejala berat hingga sedang membutuhkan oksigen untuk membantu pernafasannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021