Satuan Narkoba Polres Sukabumi menangkap seorang bandar narkoba pemilik ganja kering siap edar seberat 1,2 kg di Kampung Cikopak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang sudah lama menjadi target buruan polisi.
"Tersangka dikenal licin dan sudah lama menjadi target buruan. Berbekal informasi yang kami terima akhirnya tim berhasil menangkap pria berinisial D (42) di rumah Nomor 29, RT 02/09, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak," kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi AKP Kusmawan, di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: Pemusnahan barang bukti tindak kejahatan di Kejari Kota Sukabumi didominasi kasus narkoba
Menurutnya, dari hasil penyelidikan tersangka ditangkap pada Selasa (8/6) sekitar pukul 06.30 WIB. Awalnya tersangka tidak mengaku memiliki ganja kering tersebut, namun setelah dilakukan penggeledahan ditemukan ganja kering seberat 1,2 kg lebih yang sudah dikemasnya menjadi beberapa paket.
Adapun barang bukti yang disita sebanyak 34 paket ganja siap edar seberat kurang lebih 1,146 kg, kemudian petugas pun menemukan ganja yang dikemas dengan plastik seberat 14,1 gram. Dari hasil penyidikan, tersangka sudah satu tahun mengedarkan ganja, namun bukan merupakan seorang residivis.
Modus yang dilakukan D untuk mengedarkan ganja tersebut agar bisa sampai ke tangan konsumennya, dengan cara ditempel di suatu tempat dan setelah uang ditransfer pemesan baru diberi tahu lokasi tempat penyimpanan barang terlarang itu.
Baca juga: Polres Sukabumi Kota tangkap jaringan pengedar ganja dan sabu-sabu
"Kami masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap siapa yang menyuplai ganja tersebut kepada tersangka. D pun mengaku mengedarkan barang haramnya itu ke sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi," katanya lagi.
Kusmawan mengatakan tersangka peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba biasanya memiliki jaringan, sehingga dalam pengungkapan kasus tidak hanya sampai kepada satu tersangka, tetapi terus dikembangkan untuk mengungkap pelaku lainnya mulai dari kurir, pemasok hingga bandar besarnya.
Pada sisi lain, dari hasil pengamatan lokasi di wilayah tersangka ditangkap, banyak ditemukan tempat-tempat penyimpanan narkoba yang tidak menutup kemungkinan di daerah itu banyak peminat, sehingga menjadikan lokasi tersebut tempat untuk mengedarkan.
Baca juga: Pengedar sabu-sabu dan ganja dominasi kasus narkoba di Sukabumi
Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 111 (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara antara sekitar 10 sampai 15 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Tersangka dikenal licin dan sudah lama menjadi target buruan. Berbekal informasi yang kami terima akhirnya tim berhasil menangkap pria berinisial D (42) di rumah Nomor 29, RT 02/09, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak," kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi AKP Kusmawan, di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: Pemusnahan barang bukti tindak kejahatan di Kejari Kota Sukabumi didominasi kasus narkoba
Menurutnya, dari hasil penyelidikan tersangka ditangkap pada Selasa (8/6) sekitar pukul 06.30 WIB. Awalnya tersangka tidak mengaku memiliki ganja kering tersebut, namun setelah dilakukan penggeledahan ditemukan ganja kering seberat 1,2 kg lebih yang sudah dikemasnya menjadi beberapa paket.
Adapun barang bukti yang disita sebanyak 34 paket ganja siap edar seberat kurang lebih 1,146 kg, kemudian petugas pun menemukan ganja yang dikemas dengan plastik seberat 14,1 gram. Dari hasil penyidikan, tersangka sudah satu tahun mengedarkan ganja, namun bukan merupakan seorang residivis.
Modus yang dilakukan D untuk mengedarkan ganja tersebut agar bisa sampai ke tangan konsumennya, dengan cara ditempel di suatu tempat dan setelah uang ditransfer pemesan baru diberi tahu lokasi tempat penyimpanan barang terlarang itu.
Baca juga: Polres Sukabumi Kota tangkap jaringan pengedar ganja dan sabu-sabu
"Kami masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap siapa yang menyuplai ganja tersebut kepada tersangka. D pun mengaku mengedarkan barang haramnya itu ke sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi," katanya lagi.
Kusmawan mengatakan tersangka peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba biasanya memiliki jaringan, sehingga dalam pengungkapan kasus tidak hanya sampai kepada satu tersangka, tetapi terus dikembangkan untuk mengungkap pelaku lainnya mulai dari kurir, pemasok hingga bandar besarnya.
Pada sisi lain, dari hasil pengamatan lokasi di wilayah tersangka ditangkap, banyak ditemukan tempat-tempat penyimpanan narkoba yang tidak menutup kemungkinan di daerah itu banyak peminat, sehingga menjadikan lokasi tersebut tempat untuk mengedarkan.
Baca juga: Pengedar sabu-sabu dan ganja dominasi kasus narkoba di Sukabumi
Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 111 (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara antara sekitar 10 sampai 15 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021