Karawang, (Antara Megapolitan) - Anggota DPR RI Saan Mustopa rela mundur dari kader Partai Demokrat dan dari keanggotaannya sebagai legislator untuk memuluskan pencalonan bupati pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Desember 2015.

Saan yang maju sebagai bakal calon bupati Karawang diusung Partai Gerindra, Golkar dan NasDem, mengaku siap jika dijatuhi sanksi DPP Partai Demokrat terkait dengan mundurnya dari kader partai yang telah mengantarkannya sebagai anggota DPR RI.

"Sampai saat ini saya masih kader Partai Demokrat, dan akan mundur saat akan mendaftar nanti. Sebagai kader, itu (kemungkinan sanksi yang saya terima) menjadi konsekuensi politik," katanya di Karawang, Jumat.

Menurut dia, Partai Demokrat merupakan partai yang demokratis. Karena itu, ia yakin pengurus Partai Demokrat akan mengambil sikap yang bijak terkait kemunduran dirinya dari Partai Demokrat.

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilkada Karawang yang akan digelar 9 Desember 2015, bakal calon bupati Saan Mustopa akan didampingi Iman Sumantri, mantan Sekretaris Daerah Pemkab Karawang.

Sementara itu, mundurnya Saan dari Partai Demokrat disambut baik pengurus Partai Gerindra Karawang. Bahkan, sikap Saan itu memantapkan Gerindra untuk terus mengusung Saan pada Pilkada Karawang.

Ketua DPC Partai Gerindra Karawang Royke Benta Sahetapi mengatakan, DPP Partai Gerindra sudah positif merekomendasikan pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Saan/Iman pada Pilkada Karawang.

"Pertimbangan DPP Gerindra merekomendasikan Saan, karena ia sudah mundur dari kader Partai Demokrat yang sekaligus melepaskan jabatan Wasekjend Partai Demokrat. Saan juga mundur dari anggota DPR terkait pencalonannya," kata dia.

Terkait dengan rekomendasi DPP Partai Gerindra, Royke menyatakan, seluruh kader dan pengurus partai di Karawang siap mengawal pemenangan pasangan Saan Mustopa dan Iman Sumantri.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015