Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengkoordinasikan rencana pemerintah pusat untuk melanjutkan kembali pembangunan terminal terpadu Baranangsiang dan menjadi bagian dari kawasan transit-oriented development (TOD) Baranangsiang Kota Bogor.
"Rencana pembangunan terminal terpadu Baranangsiang ini sudah tertunda selama sekitar sembilan tahun. Kini situasi dan kondisinya sudah banyak berubah," kata Direktur Prasarana BPTJ Kementerian Perhubungan, Eddy Nursalam, usai rapat koordinasi di Balai Kota Bogor, Selasa.
Baca juga: Pemkot Bogor tunggu kajian rencana pembangunan stasiun akhirLRT
Baca juga: Baranangsiang ditetapkan jadi stasiun akhir LRT
Menurut dia karena sudah tertunda sangat lama, untuk perencanaan kawasan TOD Baranangsiang ini ada beberapa hal yang melanjutkan dari rencana pembangunan terminal terpadu, tapi untuk beberapa hal lain yang harus dimulai dari awal.
"Kalau dulu belum ada LRT (Light Rail Transit) dan rencana trem, saat ini sudah ada, sehingga desain dan penataan ruangnya perlu ada penyesuaiannya lagi," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, BPTJ melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor untuk menata kawasan Baranangsiang serta merevisi izin mendirikan bangunan (IMB) yang kondisinya saat ini sudah tidak relevan lagi.
"Kami minta bantuan Pemkot Bogor untuk menata kawasan dan tata ruangnya, yang kemudian menerbitkan IMB revisinya," katanya.
Baca juga: KPTB-Wakil Wali Kota Bogor bahas Terminal Baranangsiang
Edy Nursalam menjelaskan, rencana pembangunan terminal terpadu Baranangsiang menjadi bagian dari kawasan TOD.yang di dalamnya ada bermacam-macam lokasi komersial, seperti terminal bus, stasiun LRT, stasiun trem, dan kawasan kuliner.
Menurut dia Pemerintah Kota Bogor Bogor setelah melakukan penataan kawasan dan tata ruang, nantinya akan mengajukan izin kembali ke pemerintah pusat, seperti apa perkembangannya.
"Pengembangnya juga akan membuat kalkulasi bisnis mereka dalam membangun infrastruktur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Rencana pembangunan terminal terpadu Baranangsiang ini sudah tertunda selama sekitar sembilan tahun. Kini situasi dan kondisinya sudah banyak berubah," kata Direktur Prasarana BPTJ Kementerian Perhubungan, Eddy Nursalam, usai rapat koordinasi di Balai Kota Bogor, Selasa.
Baca juga: Pemkot Bogor tunggu kajian rencana pembangunan stasiun akhirLRT
Baca juga: Baranangsiang ditetapkan jadi stasiun akhir LRT
Menurut dia karena sudah tertunda sangat lama, untuk perencanaan kawasan TOD Baranangsiang ini ada beberapa hal yang melanjutkan dari rencana pembangunan terminal terpadu, tapi untuk beberapa hal lain yang harus dimulai dari awal.
"Kalau dulu belum ada LRT (Light Rail Transit) dan rencana trem, saat ini sudah ada, sehingga desain dan penataan ruangnya perlu ada penyesuaiannya lagi," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, BPTJ melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor untuk menata kawasan Baranangsiang serta merevisi izin mendirikan bangunan (IMB) yang kondisinya saat ini sudah tidak relevan lagi.
"Kami minta bantuan Pemkot Bogor untuk menata kawasan dan tata ruangnya, yang kemudian menerbitkan IMB revisinya," katanya.
Baca juga: KPTB-Wakil Wali Kota Bogor bahas Terminal Baranangsiang
Edy Nursalam menjelaskan, rencana pembangunan terminal terpadu Baranangsiang menjadi bagian dari kawasan TOD.yang di dalamnya ada bermacam-macam lokasi komersial, seperti terminal bus, stasiun LRT, stasiun trem, dan kawasan kuliner.
Menurut dia Pemerintah Kota Bogor Bogor setelah melakukan penataan kawasan dan tata ruang, nantinya akan mengajukan izin kembali ke pemerintah pusat, seperti apa perkembangannya.
"Pengembangnya juga akan membuat kalkulasi bisnis mereka dalam membangun infrastruktur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021