Bogor, (Antara Megapolitan) - Presiden Indiana University (IU), Michael A. McRobbie mengatakan, kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan proyek Higher Education and Leadership Management (HELM) bisa mempercepat reformasi sistem pendidikan perguruan tinggi di Indonesia.
"Proyek HELM untuk mendukung reformasi sistem pendidikan perguruan tinggi mendapatkan dana dari USAID," kata Presiden Indiana University, Michael A. McRobbie di gedung IPB International Convention Center, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ia mengatakan, United States Agency Internasional Development (USAID) dengan proyek HELM akan menyelenggarakan beragam forum kolaborasi yang erat dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI), sebagai saluran utama pembelajaran antara mitra perguruan tinggi, pelajar, dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi di Indonesia.
"Proyek ini, bukan hanya untuk membantu reformasi sistem pendidikan, tetapi bisa untuk memberikan bantuan keuangan kepada mahasiswa dalam program pinjaman mahasiswa," katanya.
Michael A. McRobbie mengatakan pula bahwa proyek HELM akan membantu perguruan tinggi Indonesia untuk meraih akreditasi internasional. HELM juga mendukung program penguatan pasca sarjana kepemimpinan dan manajeman pendidikan.
"Komunikasi efektif dan `riset` universitas akan membantu meningkatkan kualitas pemimpin generasi baru," katanya.
Ia mengataan lagi, pihaknya sangat mendukung empat universitas, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mengembangan program studi baru dan melatih mahasiswa pasca sarjana yang akan kembali menjadi dosen.
"Kami sangat bahagia telah berada di Bogor dan hadir di kampus IPB pada kesempatan simposium inovatif yang baru petama kali diadakan di Indonesia," katanya.
Pihak USAID, katanya lagi, akan terus membantu program pasca sarjana dalam bidang pendidikan tinggi kepemimpinan dan manajeman.
"Kehadiran kita bersama di sini, telah mencerminkan semangat kebersamaan dalam kerjasama yang saling menguntungkan," katanya.
Ia mengharapkan proyek HELM semakin berkembang dan bisa memperluas akses layanan pendidikan tinggi di Indonesia, disertai dengan peningkatan mutu dan relevansi pengajaran riset.
"Saat ini, kita hidup di zaman penuh tantangan luar biasa, mulai dari teknologi, struktur akademik, administrasi dan proses pelayanan yang mungkin tidak bisa melayani dengan baik," katanya.
Namun, kata dia, universitas mempunyai tanggung jawab untuk mengubah proses pendidikan demi menjawab kebutuhan masyarakat dan mahasiswa yang terus berubah.
Maka penguatan komunikasi akademik di Indonesia harus mendukung riset fakultas yang mandiri untuk membangun dan melestarikan budaya `peer-review` serta meningkatkan kolaborasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Proyek HELM untuk mendukung reformasi sistem pendidikan perguruan tinggi mendapatkan dana dari USAID," kata Presiden Indiana University, Michael A. McRobbie di gedung IPB International Convention Center, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ia mengatakan, United States Agency Internasional Development (USAID) dengan proyek HELM akan menyelenggarakan beragam forum kolaborasi yang erat dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI), sebagai saluran utama pembelajaran antara mitra perguruan tinggi, pelajar, dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi di Indonesia.
"Proyek ini, bukan hanya untuk membantu reformasi sistem pendidikan, tetapi bisa untuk memberikan bantuan keuangan kepada mahasiswa dalam program pinjaman mahasiswa," katanya.
Michael A. McRobbie mengatakan pula bahwa proyek HELM akan membantu perguruan tinggi Indonesia untuk meraih akreditasi internasional. HELM juga mendukung program penguatan pasca sarjana kepemimpinan dan manajeman pendidikan.
"Komunikasi efektif dan `riset` universitas akan membantu meningkatkan kualitas pemimpin generasi baru," katanya.
Ia mengataan lagi, pihaknya sangat mendukung empat universitas, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mengembangan program studi baru dan melatih mahasiswa pasca sarjana yang akan kembali menjadi dosen.
"Kami sangat bahagia telah berada di Bogor dan hadir di kampus IPB pada kesempatan simposium inovatif yang baru petama kali diadakan di Indonesia," katanya.
Pihak USAID, katanya lagi, akan terus membantu program pasca sarjana dalam bidang pendidikan tinggi kepemimpinan dan manajeman.
"Kehadiran kita bersama di sini, telah mencerminkan semangat kebersamaan dalam kerjasama yang saling menguntungkan," katanya.
Ia mengharapkan proyek HELM semakin berkembang dan bisa memperluas akses layanan pendidikan tinggi di Indonesia, disertai dengan peningkatan mutu dan relevansi pengajaran riset.
"Saat ini, kita hidup di zaman penuh tantangan luar biasa, mulai dari teknologi, struktur akademik, administrasi dan proses pelayanan yang mungkin tidak bisa melayani dengan baik," katanya.
Namun, kata dia, universitas mempunyai tanggung jawab untuk mengubah proses pendidikan demi menjawab kebutuhan masyarakat dan mahasiswa yang terus berubah.
Maka penguatan komunikasi akademik di Indonesia harus mendukung riset fakultas yang mandiri untuk membangun dan melestarikan budaya `peer-review` serta meningkatkan kolaborasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015