Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat adanya pengurangan jumlah penduduk setempat sekitar 500 ribu jiwa selama pandemi COVID-19.

"Tahun 2019 sekitar 5,9 juta jiwa, hasil Sensus Penduduk 2020 menurun menjadi 5,4 juta jiwa," ungkap Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Kamis.

Baca juga: BPS Bogor terjunkan 3.145 petugas lakukan Sensus Penduduk 2020

BPS telah memproyeksikan jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada 2020 sebanyak enam juta jiwa sesuai asumsi pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun.

Akan tetapi, kata dia, jumlah tersebut bukannya bertambah malah berkurang karena pandemi.

"Kita proyeksikan sekitar enam juta (jiwa, red.) awalnya. Waktu memproyeksikan asumsi pandemi belum diperhitungkan, proyeksi dihitung dua tahun lalu," katanya.

Baca juga: Wow, jumlah warga Kabupaten Bogor capai 6 juta jiwa terbanyak se-Indonesia

Meski tak merinci jumlahnya, ia menyebutkan bahwa pengurangan penduduk terjadi karena banyak faktor, mulai dari perpindahan penduduk hingga meninggal dunia.

"Ada juga (warga, red.) yang meninggal dunia, tapi dibanding yang bergerak ke luar Bogor, jauh lebih banyak yang bergerak ke luar Bogor," ujarnya.

Ujang menyebutkan bahwa terjadi perpindahan penduduk ke luar Kabupaten Bogor yang di luar biasanya selama pandemi COVID-19.

Baca juga: Kabupaten Bogor dapat jatah vaksin COVID-19 terbanyak di Indonesia, ini sebabnya

Salah satu faktor perpindahan penduduk itu, katanya, seperti warga pendatang yang pulang ke kampung halaman karena pembatasan aktivitas di Kabupaten Bogor.

"Pengurangan jumlah pekerja di berbagai sektor, terlebih di industri, PHK, relokasi industri, perhotelan, pusat-pusat perdagangan juga. Mereka umumnya pendatang yang ngontrak tinggalnya, banyak kontrakan kosong. Di pusat pendidikan, kampus misalnya, banyak kontrakan-kontrakan yang kosong," katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021