Bekasi, (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat akan menggabungkan delapan sekolah dasar di daerah ini, karena dinilai usia bangunan yang sudah tua dan rawan roboh.

"`Merger` SD ini Untuk membenahi sarana dan prasarana sekolah yang usianya sudah puluhan tahun berdiri serta rawan roboh, bukan karena siswanya sedikit," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ujang Tedy Supriatna, di Bekasi, Sabtu.

Faktor lain penggabungan delapan SD itu karena jumlah tenaga pengajar yang relatif sedikit.

"Malahan jumlah SD yang diusulkan oleh unit dinas teknis untuk dimerger lebih dari delapan," katanya lagi.

Tedy menegaskan, bangunan sekolah itu sudah terlampau tua, karena rata-rata dibangun pada tahun 1980-an.

Namun pihaknya belum mau mengungkapkan nama sekolah tersebut, untuk menjaga kondusivitas penggabungan sekolah.

Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi ke komite sekolah bersangkutan terkait dengan rencana penggabungan delapan SD tersebut.

"Pasti kami minta izin dulu kepada orang tua siswa, jangan sampai kami nantinya disalahkan," katanya pula.

Proses merger ini, kata Ujang, tengah menunggu aturan surat ketetapan kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan, merger delapan gedung SD itu diyakini akan membantu proses belajar mengajar siswa.

"Berdasarkan data awal tahun 2015, sekolah yang masuk dalam daftar merger berada di 12 kecamatan dengan beragam permasalahan," katanya lagi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015