Bandung (Antara Megapolitan) - Tiga pendaki gunung putri Mahitala Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung dilepas untuk menuntaskan misi menaklukan tujuh puncak gunung tertinggi di dunia, Rabu.

"Ekspedisi ini dapat menginspirasi bagi wanita muda di Indonesia untuk terus menorehkan prestasi dengan tujuan mulia, mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional," kata Ketua Dewan pengurus Mahitala Unpar, Nadine Gabrielle di Bandung, Rabu.

Kegiatan pendakian itu merupakan bagian dari semangat Sumpah Pemuda 20 Mei. The Women of Indonesia¿s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) begitu nama tim itu beranggotakan tiga orang mahasiswi aktif Unpar ini diproyeksikan menyelesaikan rangkaian ekspedisi ini selama dua tahun ke depan.

Tiga pendaki WISSEMU yakni Fransiska Dimitri Inkiriwang (21), Mathilda Dwi Lestari (21), dan Dian Indah Carolina (19). Ketiga wanita ini berasal dari jurusan Hubungan Internasional FISIP Unpar dari angkatan yang berbeda.

"Tim Mahitala tiga tahun silam 20 Mei 2011, bertepatan dengan hari kebangkitan nasional empat pemuda Indonesia berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di atas puncak tertinggi di dunia, Everest, Nepal," katanya.

Keberhasilan mereka masuk dalam rangkaian ekspedisi Seven Summits yang menjadi prestasi tersendiri. Pencapaian tim WISEMU juga akan menunjukan kepada publik bahwa olahraga outdoor di Indonesia yang lebih sering ditekuni laki-laki sebenarnya juga bisa dilakukan oleh wanita.    

Berdasarkan data statistik sampai saat ini baru terdapat 348 Seven Summiters di dunia dan hanya 33 orang dari kalangan wanita .

"Sehingga dengan berangkatnya tim ini sendiri akan menjadi pencapaian tersendiri bagi Indonesia," kata Nadine.

Lebih lanjut ia menyebutkan,  persiapan telah dijalankan oleh tim mulai dari pembedahan peta, penyusunan rencana perjalanan sampai dengan latihan fisik dengan lari dan latihan beban yang dilakukan dua kali dalam satu minggu di tambah dengan yoga di setiap akhir minggu semakin mematangkan persiapan perjalanan tim ini.

"Semua telah dipersiapkan dengan matang dan kami berharap perjalanan ini dapat berjalan tanpa hambatan," kata Didi sapaan akrab Fransiska Dimitri Inkiriwang selaku ketua tim.

Ia menyebutkan ekspedisi itu tidak hanya mimpi bertiga, tetapi juga mimpi besar Mahitala yang kami harapkan juga dapat menjadi mimpi Indonesia.

Ekspedisi ini pun sebenarnya telah menggapai puncak Carstensz Pyramid (4.848 mdpl), Papua sebagai puncak pertama dari rangkaian tujuh gunung tertinggi di tujuh benua pada 17 Agustus 2014 lalu.

Saat itu tim bergabung bersama delapan anggota Mahitala lainnya dalam ekspedisi penggantian tali tetap yang sudah mulai rusak di kawasan puncak Carstensz pyramid.

"Pada 8-29 Mei 2015, tim akan melanjutkan ekspedisi ini menuju ke Rusia untuk mendaki Gunung Elbrus (5.642 mdpl) dan langsung dilanjutkan mendaki Gunung Kilimanjaro, Tanzania (5.895 mdpl),". katanya

Dengan target menyelesaikan ekspedisi pada Juni 2016, tim direncanakan mendaki Puncak Denali, Amerika Utara (6.194 mdpl) sebagai puncak pamungkas  setelah sebelumnya direncanakan untuk mendaki Gunung Vinson Massif, Antartika (4.892 mdpl), Gunung Aconcagua, Argentina (6.962 mdpl), dan Gunung Everest, Nepal (8.848 mdpl).

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015