Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memberikan bantuan untuk penyembuhan dari sisi kejiwaan dan fisik kepada seorang remaja di bawah umur bernisial IPS (14), yang diduga menjadi korban perdagangan manusia.
"IPS yang merupakan warga Kecamatan Gunungguruh diduga menjadi korban trafficking yang dipekerjakan sebagai wanita penghibur di sebuah cafe di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanganan Trafficking Dinsos Kabupaten Sukabumi, Sasmita di Sukabumi, Selasa.
Menurut Sasmita, korban rencananya akan mendapatkan bimbingan dari pihaknya untuk menyembuhkan beban traumanya, usai menjadi korban perdagangan manusia di Kutai Timur, Kaltim.
Hingga Saat ini korban masih mengalami trauma karena dipaksa harus melayani lelaki hidung belang di sebuah cafe.
Selain itu, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku yang memberangkatkan dan memperdagangkan korban.
Pada awalnya IPS dijanjikan akan bekerja di salah satu rumah makan, tetapi dalam perjalanannya, korban malah dibawa ke cafe tempat hiburan malam.
"Yang terpenting saat ini trauma korban bisa segera disembuhkan, karena untuk antisipasi terjadinya trauma berkepanjangan yang bisa mengganggu kejiwaannya," tambahnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Sulaeman Salim mengatakan, kasus ini terungkap setelah keluarga korban melapor ke Polsek Gunungguruh pada April lalu, yang kemudian kasusnya dilimpahkan ke pihak Polres Sukabumi Kota.
Guna mengungkap dan mencari keberadaan korban, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinsos dan Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2TP2A) Kabupaten Sukabumi.
Berkat kerjasama tim bersama Polsek Sangatta, akhirnya korban ditemukan di salah satu cafe di Kutai Timur, Kaltim.
Selain itu, pihak kepolisian di Sangatta masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, dan memeriksa sejumlah orang yang diduga merekrut anak di bawah umur dipekerjakan di sebuah cafe.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Kaltim, dan korbanpun diantar pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan langsung dibawa ke Mapolres Sukabumi Kota pada Senin, (4/5)," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"IPS yang merupakan warga Kecamatan Gunungguruh diduga menjadi korban trafficking yang dipekerjakan sebagai wanita penghibur di sebuah cafe di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanganan Trafficking Dinsos Kabupaten Sukabumi, Sasmita di Sukabumi, Selasa.
Menurut Sasmita, korban rencananya akan mendapatkan bimbingan dari pihaknya untuk menyembuhkan beban traumanya, usai menjadi korban perdagangan manusia di Kutai Timur, Kaltim.
Hingga Saat ini korban masih mengalami trauma karena dipaksa harus melayani lelaki hidung belang di sebuah cafe.
Selain itu, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku yang memberangkatkan dan memperdagangkan korban.
Pada awalnya IPS dijanjikan akan bekerja di salah satu rumah makan, tetapi dalam perjalanannya, korban malah dibawa ke cafe tempat hiburan malam.
"Yang terpenting saat ini trauma korban bisa segera disembuhkan, karena untuk antisipasi terjadinya trauma berkepanjangan yang bisa mengganggu kejiwaannya," tambahnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Sulaeman Salim mengatakan, kasus ini terungkap setelah keluarga korban melapor ke Polsek Gunungguruh pada April lalu, yang kemudian kasusnya dilimpahkan ke pihak Polres Sukabumi Kota.
Guna mengungkap dan mencari keberadaan korban, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinsos dan Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2TP2A) Kabupaten Sukabumi.
Berkat kerjasama tim bersama Polsek Sangatta, akhirnya korban ditemukan di salah satu cafe di Kutai Timur, Kaltim.
Selain itu, pihak kepolisian di Sangatta masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, dan memeriksa sejumlah orang yang diduga merekrut anak di bawah umur dipekerjakan di sebuah cafe.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Kaltim, dan korbanpun diantar pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan langsung dibawa ke Mapolres Sukabumi Kota pada Senin, (4/5)," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015