Bekasi, (Antara Megapolitan) - Dinas Perindustrian dan Pedagangan dan Koperasi Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat ada sedikitnya dua sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang tengah berkembang, batu akik dan batik.

"Kedua sektor usaha itu adalah batu akik dan pengerajin batik," kata Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkop Kota Bekasi Jainudin Sitanggang di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, tingginya permintaan konsumen terhadap kerajinan batu akik akhir-akhir ini ditangkap oleh Pemkot Bekasi dengan cara membentuk Asosiasi Pengerajin Batu Akik Kota Bekasi.

"Kluster asosiasi pengerajin batu akik ini masih dalam tahap pembasan, nantinya akan ada satu mall pembelanjaan yang siap menyediakan tempat untuk menjadi sentra batu akik di Kota Bekasi," katanya. Menurut dia, pihaknya dalam waktu dekat akan mengumpulkan para pengerajin batu akik untuk membahas terkait wacana tersebut.

Dikatakan Jainudin, kerajinan batik juga tidak kalah pesat perkembangannya di tengah masyarakat Bekasi.

"Kami juga berencana memfasilitasi dan mengembangkan industri kreatif, salah satunya batik khas Bekasi," katanya.

Pihaknya melihat ada potensi besar dari sektor UMKM pakaian batik ini pascadukungan pemerintah pusat terhadap pemasaran serta pembinaan para pengerajin batik.

"Kami memperkirakan potensi pembelanjaan sebesar Rp30 triliun, jika sekitar 600 ribu keluarga mau berbelanja batik seharga Rp500 ribu," katanya.

Pihaknya akan mendorong dilakukannya standarisasi merk dan pemasaran produk.

"Kini di banyak sekolah pun menganjurkan siswanya memakai batik khas Bekasi seminggu sekali. Kita harus maksimalkan dan menangkap potensi tersebut," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015