Banjir menggenangi sebagian rumah warga di lima kelurahan dan empat desa di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu, menyusul hujan deras yang melanda wilayah itu dalam dua hari terakhir ini.
Lima kelurahan tergenang banjir akibat luapan sungai itu masing-masing Kelurahan Gladak Anyar, Jungcangcang, Parteker, Patemon dan Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Kota Pamekasan. Sedangkan tiga desa lainnya meliputi Desa Laden, Jalmak, Nyalabu Kecamatan Kota Pamekasan, dan Desa Lemper, Kecamatan Pademawu.
"Banjir di Kota Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dalam sepekan terakhir ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus di lokasi banjir, Sabtu.
Baca juga: Banjir rusak empat jembatan di Aceh Timur
Sebelumnya pada 14 Desember 2020, banjir juga menggenangi sebagian rumah warga di Kelurahan Patemon, namun tidak berlangsung lama dan segera surut.
Dua hari kemudian, yakni pada 16 Desember 2020, banjir juga terjadi di Dusun Jungcang, Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean, serta dua desa di kecamatan Waru, yakni di Dusun Bunten, Desa Sana Laok, serta Dusun Duuman, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru.
Banjir di dua desa ini juga akibat luapan akibat tidak mampu menahan debet air setelah wilayah itu diguyur hujan deras selama tiga hari berturut-turut
Banjir yang melanda Kota Pamekasan mulai Jumat (18/12) sekitar 20.00 WIB dan hingga Sabtu (19/12) siang masih berlangsung ini semakin meluas, dan genangan semakin tinggi.
Baca juga: Banjir luapan Kali Ciliwung rendam kawasan Kebun Pala Jaktim
Pada Jumat (18/12) malam genangan air akibat luapan sungai di kota itu, baru di tiga kelurahan dan dua desa, yakni Kelurahan Gladak Anyar, Jungcangcang, Kelurahan Patemon, Desa Laden dan Desa Nyalabu dengan ketinggian genangan antara 20 cm hingga 60 cm. Namun di sebagian titik sudah ada yang mencapai 1 meter lebih.
Lokasi terparah di Jalan Sinhaji Kelurahan Jungcangcang, yaitu lokasi yang paling dekat dengan aliran sungai.
Namun pada Sabtu banjir semakin meluas ke lima kelurahan dan tiga desa, dan genangan di rumah-rumah warga semakin tinggi, yakni antara 1 meter hingga 1,5 meter, bahkan di lokasi tertentu yang dekat aliran sungai ketinggian genangan banjir mencapai 2 meter.
Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Kabupaten Cianjur
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bersama Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Tejo Bhaskoro pada Rabu (18/12) malam meninjau langsung lokasi banjir di tiga lokasi, yakni di Kelurahan Gladak Anyar, Kelurahan Jungcangcang dan Kelurahan Patemon.
"Tolong segera dirinya posko, tenda pengungsian dan tangani para korban banjir dengan cepat, terutama para lansia, kaun perempuan dan anak-anak," kata bupati, Rabu (18/12) malam.
Sebanyak dua buah perahu karet dioperasikan guna mengevakuasi warga korban banjir yang terjebak di dalam rumahnya.
Sementara itu, Pemkab Pamekasan juga mulai menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para korban banjir berupa nasi bungkur dan melibatkan para relawan dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana, aktivis pramuka dan mahasiswa pecinta alam setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Lima kelurahan tergenang banjir akibat luapan sungai itu masing-masing Kelurahan Gladak Anyar, Jungcangcang, Parteker, Patemon dan Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Kota Pamekasan. Sedangkan tiga desa lainnya meliputi Desa Laden, Jalmak, Nyalabu Kecamatan Kota Pamekasan, dan Desa Lemper, Kecamatan Pademawu.
"Banjir di Kota Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dalam sepekan terakhir ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus di lokasi banjir, Sabtu.
Baca juga: Banjir rusak empat jembatan di Aceh Timur
Sebelumnya pada 14 Desember 2020, banjir juga menggenangi sebagian rumah warga di Kelurahan Patemon, namun tidak berlangsung lama dan segera surut.
Dua hari kemudian, yakni pada 16 Desember 2020, banjir juga terjadi di Dusun Jungcang, Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean, serta dua desa di kecamatan Waru, yakni di Dusun Bunten, Desa Sana Laok, serta Dusun Duuman, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru.
Banjir di dua desa ini juga akibat luapan akibat tidak mampu menahan debet air setelah wilayah itu diguyur hujan deras selama tiga hari berturut-turut
Banjir yang melanda Kota Pamekasan mulai Jumat (18/12) sekitar 20.00 WIB dan hingga Sabtu (19/12) siang masih berlangsung ini semakin meluas, dan genangan semakin tinggi.
Baca juga: Banjir luapan Kali Ciliwung rendam kawasan Kebun Pala Jaktim
Pada Jumat (18/12) malam genangan air akibat luapan sungai di kota itu, baru di tiga kelurahan dan dua desa, yakni Kelurahan Gladak Anyar, Jungcangcang, Kelurahan Patemon, Desa Laden dan Desa Nyalabu dengan ketinggian genangan antara 20 cm hingga 60 cm. Namun di sebagian titik sudah ada yang mencapai 1 meter lebih.
Lokasi terparah di Jalan Sinhaji Kelurahan Jungcangcang, yaitu lokasi yang paling dekat dengan aliran sungai.
Namun pada Sabtu banjir semakin meluas ke lima kelurahan dan tiga desa, dan genangan di rumah-rumah warga semakin tinggi, yakni antara 1 meter hingga 1,5 meter, bahkan di lokasi tertentu yang dekat aliran sungai ketinggian genangan banjir mencapai 2 meter.
Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Kabupaten Cianjur
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bersama Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Tejo Bhaskoro pada Rabu (18/12) malam meninjau langsung lokasi banjir di tiga lokasi, yakni di Kelurahan Gladak Anyar, Kelurahan Jungcangcang dan Kelurahan Patemon.
"Tolong segera dirinya posko, tenda pengungsian dan tangani para korban banjir dengan cepat, terutama para lansia, kaun perempuan dan anak-anak," kata bupati, Rabu (18/12) malam.
Sebanyak dua buah perahu karet dioperasikan guna mengevakuasi warga korban banjir yang terjebak di dalam rumahnya.
Sementara itu, Pemkab Pamekasan juga mulai menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para korban banjir berupa nasi bungkur dan melibatkan para relawan dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana, aktivis pramuka dan mahasiswa pecinta alam setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020