Jakarta, (Antara Megapolitan) - Pendiri The Ary Suta Center (ASC) I Putu Gede Ary Suta mengatakan revolusi digital merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, untuk itu pemimpin perlu memperhatikan hal tersebut.

"Perubahan revolusi digital semakin mempercepat terjadinya perubahan di setiap lini kehidupan," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan mereka yang tidak mempersiapan diri akan tergilas oleh para pesaingnya, terutama pada era konseptual maka dibutuhkan tidak sekedar pengetahuan saja, tetapi lebih kepada kraesi dan inovasi.

"Hal-hal seperti mobile computing, big data, artificial intelligence, anticipatory computing atau predictive intelligence, dan lainnya tidak dapat dipandang sebelah mata oleh para pemimpin di setiap tingkatan," katanya.

Oleh sebab itu, kata mantan Ketua Bapepam tersebut, seorang pemimpin yang baik membutuhkan penguasaan berbagai jenis intelligence, rational, emotional dan spiritual. Akar dari kecerdasan terletak pada kemampuan berfikir kritis manusia.

"Critical thinking hanya dapat hadir dalam kondisi manusia terbebas dari rasa takut, berpikir positif , memahami serta dapat menerima perbedaan," kata Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Menurut dia peradaban manusia selalu mengalami perubahan dari satu era ke era yang lain. Untuk bisa bertahan hidup dan bahkan dapat memenangkan persaingan, manusia perlu mengoptimalkan proses berpikir dengan tetap berusaha mengedepankan kecerdasaan dalam menyikapi perubahan itu sendiri.

Ary Suta yang setelah tidak berkiprah di BPPN dan Bapepam mendirikan The Ary Suta Center (ASC) yang merupakan lembaga nirlaba pada 12 April 2008. The ASC menempatkan diri sebagai `the agent for intelligence through building competencies, value creation and competitiveness.

ASC menitik-beratkan pada lima bidang utama, yaitu: publication, market education, research, intelligence networking dan arts and cultures appreciation.

Sejak kelahirannya, The ASC secara rutin menyelenggarakan Leadership Mentoring Session, menerbitkan The Ary Suta Center On Strategic Management (triwulanan), Market Education ( seminar ), Focus Discussion Group, Research Initiative, Consultation, and Arts and Culture Appreciation.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015