Bandung (Antara Megapolitan) -  Institut Tekonologi Bandung (ITB)  mengenalkan konsep modernisasi infrastruktur sistem ketenagalistrikan "Smart Grid" sebagai solusi keterbatasan energi sekaligus ramah lingkungan.

"Smart Grid hadir untuk mendukung teknologi dan komunikasi sebagai infratruktur yang cerdas dan solusi keterbatasan energi  dan menuju energi ramah lingkungan," kata Dosen Jurusan Elektro ITB Dr Deni Hamdani pada Kuliah Internasional Smart Grid dan Green Energy di Bandung, Jumat.

Pada kegiatan itu hadir sejumlah pakar, salah satunya dari Perancis sebagai pusat penelitian Smart Grid, kata Sekertaris Acara Dr. Ing Deni Hamdani di Bandung, Kamis.

Selain cerdas, Smart Grid dapat meningkatkan efisiensi, sustainbilitas, ekonomi dan ramah lingkungan dalam bidang ketenagalistrikan.

Smart Grid trend teknologi terbaru di dunia ketenagalistrikan yang pada negara-negara maju sudah menjadi solusi utama bagi penghematan energi.

"Eropa dan Amerika Serikat sudah berinvestasi besar-besaran dalam mengaplikasikan Smard Grid yang fungsinya besar dalam manajemen energi," kata dia.

Khusus di Indonesia, Deni mengatakan masalah utama mengaplikasikan Smart Grid adalah pada aspek ketersediaan energi dan kehandalan. Namun ke depan konsep revolusioner itu akan menjadi tantangan bagi PLN untuk mengembangkannya secara besar dan terstruktur.

"Sudah ada beberapa tempat percontohan Smart Grid. Salah satunya, Sumbawa Barat yang merupakan tempat yang cukup terisolasi," kata Deni Hamdani.

Hadir pada forum itu pembicara dari beberapa Universitas Perancis, seperti Toulouse, Grenoble, Belford dan Le Havre.

Selain pengenalan Smart Grid, acara yang dihadiri oleh 42 unit PLN itu diharapkan menjadi media penyampaian trend ketenagalistrikan global yang dapat diaplikasikan di Indonesia.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015